Pada gajah, lanjut Wakapolres, juga ditemukan luka terbakar pada bagian belalai. “Selain itu juga terdapat kawat dekat bangkai gajah. Kawat tersebut diduga selama ini digunakan warga untuk pagar perkebunan warga setempat,” jelas Wakapolres.
Terkait penemuan gajah mati ini, jelas Wakapolres, pihaknya telah berkoordinasi dengan BKSDA Aceh, dan LSM Forum Konservasi Leuser (FKL) untuk penananganan lebih lanjut.
Jasman Keuchik Gampong Seumanah Jaya, mengatakan gajah jantan itu mati diduga akibat tersetrum aliran listrik yang disambungkan ke kawat yang digunakan warga untuk memagari kebun mereka.
“Ya diduga gajah mati karena tersetrum,” kata Jasman, seraya menyebutkan arus listrik untuk pagar kawat itu dialiri dari Gampong Seumanah Jaya, menggunakan kabel khusus dengan jarak sekitar 1,5 km.
Jasman mengatakan hingga pukul 21.00 WIB Kamis malam tadi, ia dan Personel Polres telah menjagai bangkai gajah agar gading tidak hilang. “Setelah tiba petugas BKSDA Aceh dari CRU Serbajadi barulah kami pulang,” ungkap Jasman.
Kepala BKSDA Aceh Sapto Prabowo mengatakan gajah jantan tersebut mati akibat kesetrum aliran listrik.
“Mati karena terkena sengatan listrik,” tulis Sapto dalam Gorup Whatsapp Media Konservasi Aceh, seraya menyebutkan, tim dokter BKSDA Aceh telah meluncur ke Aceh Timur.
“Tim dokter sudah tiba di Aceh Timur. Setelah berkoordinasi dengan Polres Aceh Timur, selanjutnya tim akan langsung menuju ke lokasi,” jelas Sapto.