"Mati tagak (mandek-red) kapalnya. Enggak mau hidup, karena aki sudah kena air," kata Okta.
Selanjutnya, ABK menurunkan jangkar. Namun sial, yang diturunkan ABK ternyata jangkar bertali pendek, sehingga kapal terombang-ambing semakin jauh dari Pulau Sarangalu.
"Awalnya dibuat jangkar gantung. Baru sadar kalau kapal semakin jauh beberapa saat kemudian. Setelah itu, barulah diturunkan jangkar yang dalam. Di situ sinyal enggak ada lagi," ungkap Okta.
Semalaman, Okta dan yang lain terpaksa bermalam di atas kapal boat, terombang-ambing, ditemani air hujan dan angin kencang.
Sementara itu, di rumah Okta, istri Okta sudah gelisah. Menyadari belahan hatinya tak kunjung pulang hingga larut malam, istri Okta bergegas menyuruh sejumlah pemuda di kampungnya untuk mencari keberadaan dirinya.
"Hari Rabu (22/8/2018), kami akhirnya ditemukan oleh anak-anak muda yang juga kadang-kadang jadi anggota saya di kapal. Mereka disuruh sama istriku yang udah gelisah di rumah," ucap Okta.
Para awak kapal beserta sembilan turis asal Australia selanjutnya dibawa menuju Pulau Ujunglolok dengan cara dilansir, sebab hanya menggunakan perahu boat kecil.
Akhirnya, pada Rabu (22/8/2018) sekitar pukul 21.00 WIB, Okta beserta segenap para kru kapal dan para turis tiba di resort Pulau Ujunglolok. Kapal miliknya ia tinggal begitu saja di laut.
Keesokan harinya, ia kembali ke rumah, dan mengambil aki yang baru, lalu kembali ke kapalnya dan membawa kembali kapalnya.
"Ini sudah di Pulau Ujungsialit. Kapalnya sudah aku taruh di belakang rumah. Tadi pagi aku kembali ke lokasi kapal untuk antar aki. Tamu bule yang sembilan orang itu sudah aku antar ke Pulau Ujunglolok," pungkas Okta.
Sebagai informasi, nama-nama sembilan warga negara Australia penumpang KM Jaya, yakni Mal Harvey, Callum Murray, James Munro, Mark Morstead, Tim Skate, Simon Mamnix, Nicholas Skate, Dr Peter Braun, dan Hugh Gilchrist.
Sementara, ketiga ABK KM Jaya, yakni bernama Okta Derita Gea (nakhoda sekaligus pemilik kapal), Töliaro Zebua, Ama Hendi Waruwu.
Di atas kapal, terdapat satu orang penumpang warga lokal bernama Dulu Zai. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Terungkap Alasan KM Jaya Hilang Kontak di Perairan Pulau Sarangalu, Ini Kesaksian Nakhoda,