Alasan lain, bangkai hiu paus sebenarnya juga berpotensi menimbulkan penyakit berbahaya jika dikonsumsi karena perkembangan bakteri yang ada di dalamnya.
Selain itu, bakteri tersebut juga berpotensi menimbulkan bau tak sedap dan pencemaran lingkungan di sekitar lokasi jika tidak segera dikubur.
Sejauh ini, menurut Suwarto, belum diketahui penyebab pasti hiu paus terdampar.
Baca: Kepala Desa Korupsi APBDes Rp 1 Miliar Lebih, Uangnya untuk Berobat Sakit Jantung
Namun dari indikasi sementara, hiu paus tersebut terlepas dari kawanan sehingga disorientasi arah sehingga membuatnya terjebak ke pantai.
"Penyebab pasti kematian masih menunggu hasil penelitian," kata Suwarto.
Sementara itu, Yuni Tita Sari selaku tim medis dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DIY mengatakan, pihaknya sudah mengambil sampel beberapa bagian tubuh hiu paus.
Sebagian besar adalah organ dalam seperti usus, hati dan sirip untuk dilakukan penelitian.
"Sampel organ dalam kita bawa ke Balai Besar Veteriner Wates untuk diteliti guna mengetahui penyebab kematian hiu paus. Butuh waktu cukup lama untuk mengetahui penyebab hiu paus tersebut mati. Namun sejauh ini dugaan sementara hiu paus mati karena pendarahan di bagian usus," kata Yuni.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Polisi Pose di Atas Bangkai Hiu Tutul, Polda DIY Minta Maaf