Hanya saja kaum wanita harus menempuh perjalanan jauh dan melelahkan.
“Sedangkan pengambilan emas dengan menggali lubang risikonya besar, misalnya bisa tertimbun longsor dan kekurangan oksigen saat berada di dasar lubang,” ujarnya.
Polisi, kata Iptu Agustiar, berkali-kali mengimbau warga dengan memasang stiker dan spanduk berisi larangan tidak melakukan penambangan liar. “Tapi, keinginan warga susah dibendung dengan dalih mereka sedang mencari rezeki untuk menutupi kebutuhan keluarganya,” demikian Agustiar.
Sebagaimana diberitakan kemarin, tiga penambang emas tradisional di pegunungan Gampong Pulo Loih, Kecamatan Geumpang, Pidie, ditemukan tewas di lubang galian diduga akibat kekurangan oksigen, Minggu (2/9) sekitar pukul 15.00 WIB.
Insiden mengenaskan itu terjadi ketika lubang galian baru saja ditepungtawari (di-peusijuek) dan mereka langsung masuk lubang. (naz)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Polisi Periksa Warga Terkait Tewasnya 3 Penambang Emas,