Kemudian, pada 1 Juli 2018 saat ada acara "camping ground" juga korban mengajak menikah.
Setelah itu mereka menikah di pengujung bulan Agustus 2018.
"Saya sama Mas jarang bertemu, saat itu komunikasinya melalui handphone," paparnya.
Aisyah tidak percaya suaminya berbuat nekat hingga bunuh diri.
Pasalnya, dia melihat adanya dugaan kejanggalan yang membuat suaminya meninggal dunia.
"Harapannya, kalau misalnya adanya kebenaran harus diungkap, kasihan juga almarhum," ujar anak kedua dari dua bersudara ini.
Dalam keterangannya kepada Surya.co.id, Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Korps Marinir (Kormar), Letkol Ali Sumbogo melalui sambungan telepon menyatakan, pihaknya sudah mendapatkan laporan atas insiden meninggalnya prajurit Marinir Kelasi Kepala Achmad Halim Mardyansah di Lanmar Karangpilang Surabaya.
Ali Sumbogo mengatakan saat ini sedang dalam penanganan pihak Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal).
Tim Pomal sudah turun tangan dan melakukan langkah-langkah penyelidikan sejak laporan peristiwa itu masuk.
Di antaranya sudah melakukan penyelidikan dan mencari bukti-bukti terkait dari lokasi tempat perkara. Juga di ruang kerja prajurit yang bersangkutan.
4 Kejanggalan
Meninggalnya prajurit TNI AL Korps Marinir Kelasi Kepala Achmad Halim Mardyansah (29) menyisakan duka mendalam bagi keluarganya.
Meski jenazah telah dimakamkan enam hari lalu, masih banyak tamu yang datang untuk menyampaikan duka cita.
Keluarga sulit menerima penjelasan, yang menyebut anaknya meninggal dunia karena gantung diri di belakang kantornya Lanmar Karangpilang Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/9/2018).
Apalagi setelah H Sukiman melihat jasad anaknya itu sebelum dimakamkan. Ia melihat ada sejumlah kejanggalan.