Untuk menghilangkan suara bayinya yang baru lahir itu, tersangka menutupinya dengan suara keras kran air dalam kamar mandi sehingga tak kedengaran oleh orang tuanya.
Baca: Bayar Uang Pengganti 7,3 Juta Dollar AS, Novanto Jual Rumah Pemberian Orang Tuanya di Jatiwaringin
"Dia buka kran airnya sehingga suaranya keras dan menenggelamkan suara bayinya. Saat itu sekitar pukul 20.00-22.00 Wita, Senin, 10 September 2018. Di situlah saat-saat ia menghabisi nyawa anaknya yang lahir di atas kloset," ujarnya.
"Setelah tak bergerak lagi, anak itu kemudian dimandikan dan dibungkus dengan baju dan kain, kemudian disimpan di dalam tas dan ditaruh di atas sofa dalam kamar hingga keesokan harinya," kata Kapolsek mengisahkan.
Selanjutnya, pada Selasa (11/9/2018), pelaku kembali bekerja seperti biasa.
Karena bingung, tas yang berisi mayat bayinya itu dibawa juga ke tempat kerjanya.
"Ia kembali bekerja seperti biasa bersama ibunya. Saat itu ibunya bekerja setengah hari, sehingga sore hari dijemput oleh bapaknya. Sementara pelaku bekerja sampai malam. Tasnya tadi disimpan di kursi di belakang warung tempatnya bekerja di daerah Kuta," jelas dia.
"Usai bekerja diambil kembali tasnya dan disimpan di atas motor, di bawah kakinya dan tiba di rumahnya sekitar pukul 21.00 Wita. Jadi mayat bayinya itu sempat dibawa ke mana-mana," paparnya.
Tiba di rumah, pelaku mencari cetok dan menggali lubang sedalam 30 cm untuk mengubur mayat bayinya.
Ia mengubur di depan rumahnya dan ditutupi bumbungan genteng.
Kamis (13/9/2018) pagi, ibu pelaku mencium bau khas dan melihat kain yang terbuka sedikit dikerubuti lalat.
Saat diperhatikan, saksi melihat pantat bayi.
Namun ia tidak berani membuka, kemudian memanggil suaminya, YS, untuk memberitahu hal tersebut.
Bersama warga dan aparat desa setempat, kain itu dibuka dan ternyata isinya jenazah orok.
Warga pun melaporkannya ke polisi.