Perbekel Jana membantu para staf dan masyarakat memasang terot.
Sepulangnya dari kantor itu, maut datang menjemputnya.
Dengan tewasnya Perbekel Jana, kata Klian Sridana, lomba PKK pun terpaksa dibatalkan. Bila tidak ada halangan, jenazah akan diaben, pada Selasa (18/9/2018) besok.
"Nengah Suka itu petugas kebersihan. Nengah Suka pulang duluan sekira 10 menit kemudian di susul oleh Pak Mekel (Jana). Sampai di TKP, Nengah Suka tiba-tiba terjatuh karena mabuk. Saat mau membangkitkan motornya, tiba-tiba datang Pak Mekel dari belakang dan langsung menabrak motor milik Nengah Suka. Pak Mekel saat itu tidak dalam keadaan mabuk, yang mabuk hanya Nengah Suka," ujar Klian Banjar Yeh Anakan, Nengah Sridana.
Cedera Kepala
Perbekel Jana diduga tewas akibat mengalami cidera kepala.
Baca: Pembuktian terkait Benar Tidaknya Tuduhan Pencucian Uang oleh SBY Harus Melalui Proses Hukum
Selain itu, di tubuhnya juga ditemukan sejumlah luka, yakni luka lecet di bagian dahi kiri, bengkak pada mata kiri, luka lecet pada kaki kiri, luka lecet pada bahu kiri, serta keluar darah dari teling dan hidung.
Jenazahnya kini telah dibawa pulang oleh keluarga sekitar pukul 15.30 Wita, dan disemayamkan di rumah duka di Banjar Dinas Yeh Anakan, Desa Banjar Asem.
Dengan adanya kejadian ini, Kasatlantas Polres Buleleng, AKP Putu Diah mengimbau kepada seluruh pengedara motor agar selalu menggunakan helm, baik di desa maupun di kota.
"Sebaiknya lengkapi dulu perlengkapan berkendara seperti helm, jaket, dan sarung tangan sebelum bepergian ke suatu tempat, baik jauh maupun yang berjarak dekat agar selamat sampai tujuan, dan pastinya untuk keselamatan kita bersama," kata AKP Putu. (rtu)
Artikel ini telah tayang di Tribun-bali.com dengan judul Tabrak Motor Staf Mabuk, Tubuh Perbekel Ariya Jana Terlempar Hingga Nyawanya Tak Tertolong