"Pemotongan juga dilakukan sebulan sekali dengan mesin greenmower yang biasa dipakai memotong lapangan golf area green yang ukuran ketebalan rumput bisa diukur dengan milimeter untuk ketebalan lapangan sepakbola," jelasnya.
Tak Pelit Berbagi Ilmu
Setelah sukses menyulap rawa jadi lapangan sepak bola berkualitas, Supomo mengaku masih punya mimpi besar bagi kemajuan sepak bola di Indonesia.
Ia pun tak pelit ilmu untuk membagi pengalaman serta ilmunya untuk membangun lapangan sepak bola hingga ke tingkat desa.
"Dimulai dari infrastruktur yang baik, diharapkan bisa meningkatkan kualitas persepakbolaan di Indonesia, khususnya yang ada di DIY sekitarnya," kata Supomo.
"Kemarin saya bagi informasi di Bercak, daerah Prambanan dan ternyata berhasil lapangan mereka jadi lumayan."
"Mengapa tidak membagi ilmu saya pada teman-teman di Yogyakarta agar lapangan sepakbola jadi bagus, karena jujur saya geregetan mengapa sepakbola kita tak maju-maju," pungkasnya. (tribunjogja/hanif suryo)