Sudah Sehat
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Diskes Lamteng, Damayanti, mengatakan telah memeriksa minuman berenergi yang dijual di kantin sekolah, seperti yang diisukan menjadi penyebab siswa berhalusinasi.
Hasilnya, Diskes memastikan perilaku sayat tangan bukan karena minuman.
"Tindakan medis dilakukan oleh puskesmas Gunung Sugih. Kemudian kita tindaklanjuti hari ini (kemarin), mendatangi sekolah kembali bersama unsur terkait seperti dinas pendidikan, polsek dan camat," kata Damayanti.
Menurut dia, ada 41 siswa yang menyayat lengannya sendiri menggunakan benda tajam.
Kondisi para siswa saat ini, sambung Damayanti, sudah dalam kondisi sehat karena luka sayat tidak ada yang dalam.
"Berdasarkan laporan dari sejumlah siswa, sayat tangan ini karena ikut-ikutan di jejaring sosial media, di mana ada anak seusia mereka yang melakukan penyayatan di Provinsi Riau," kata Damayanti.
Seorang wali murid, Agus, mengaku khawatir atas perilaku sayat tangan tersebut.
Ia mengaku terkejut begitu mendapat kabar adanya puluhan siswa SMPN 1 Gunung Sugih melakukan sayat tangan sendiri. Ia bersuyukur bahwa anaknya tidak ikut-ikutan dalam aksi tersebut.
Menurut dia, peristiwa itu bisa mempengaruhi mental para siswa yang sama sekali tak tahu- menahu.
Agus berharap pihak sekolah memperhatikan juga barang bawaan siswa.
"Diperhatikan juga jangan sampai ada alat komunikasi di ruang belajar. Kalau katanya karena tontonan (YouTube), kan berarti ada alat komunikasi saat mereka sekolah," kata Agus. (Syamsir Alam)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul 41 Siswa SMP di Lampung Tengah Sayat Tangan Pakai Silet, Polisi Ungkap Penyebabnya Bikin Miris,