Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, PALU - Aktivitas di rumah makan Depot 88 di Jalan Sultan Hasanuddin, Palu, Sulawesi Tengah terlihat ramai didatangi orang-orang yang ingin menyantap makanan.
Antrean tampak terlihat dari para pengunjung yang ingin mengambil makan di tempat ini yang disediakan secara prasmanan.
Bukan tanpa alasan, hal itu karena masih sedikitnya rumah makan yang buka di Palu pasca bencana gempa dan tsunami mengguncang Palu, Sigi, Donggala, Sulawesi Tengah.
Baca: Kabupaten Sigi Pasca Gempa, Jalan Terputus, Longsor hingga Tak Ada Listrik dan Jaringan Komunikasi
Pemilik rumah makan ini, Yenny berada di ujung meja prasmanan untuk mencatat apa saja menu yang diambil.
Rumah makan ini memang selamat dari bencana gempa dan tsunami. Tak terlihat ada kerusakan yang terjadi di tempat ini.
Sudah sejak H+5 bencana, Yenny telah membuka kembali usaha tempat makannya untuk melayani pengunjung, utamanya para relawan yang membutuhkan makan selama berada di Palu.
"Kami buka 24 jam dan memang mayoritas yang makan disini itu adalah relawan serta TNI Polri yang sedang berada di Palu," kata Yenny, Rabu (10/10/2018).
Dalam sehari, Yenny yang dibantu sekitar 8 karyawannya ini mampu menjual sekitar 1.000 porsi makanan.
Baca: Baru Dua Hari Menikah, Narwan Rela Tinggalkan Istri di Rumah untuk Bantu Evakuasi Korban Gempa Palu
Ia mengakui penjualannya memang meningkat dibanding hari biasa sebelum bencana mengguncang wilayah itu.
Bahkan jika ditotal ia mampu meraup omzet sekitar Rp 30 juta lantaran satu porsi makanan yang ia jual bervariasi dari Rp 25-35 ribu tergantung lauk yang dimakan.
Menu yang disediakan selama pasca bencana ini yakni makanan yang mudah diolah seperti ayam kecap, ikan goreng, telur ayam dan capcay.
"Selama bencana ini sekitar 1.000 porsi setiap harinya. Untuk harganya itu tergantung dia pakai apa lauknya, rata-rata dari Rp 25-35 ribu per porsinya," kata Yuli.
Caption : Pengunjung antre makan di Depot 88, Palu, Sulawesi Tengah. Hal itu karena masih sedikitnya rumah makan yang buka pasca bencana.