Meski terpisah jarak yang jauh, komunikasi tetap terjalin melalui sambungan elektronik atau telepon.
Mereka rajin bertukar kabar untuk memastikan keadaan masing-masing baik-baik saja.
Dengan demikian, orang tua dapat terus memantau keadaan atau perkembangan anak-anaknya, begitupun sebaliknya.
"Kalau di sini, orang tua selalu ingin tahu kabar anaknya, makanya sering telpon,"katanya
Pola hubungan dan kebiasaan seperti ini belum tentu dimiliki masyarakat luar negeri sana. Modernitas membuat hubungan kekeluargaan kian renggang.
Pavla sepertinya belajar dari situ. Sukini mengungkapkan, setelah cukup lama berinteraksi dengan masyarakat desa dan mengenali kebudayaannya, Pavla mulai merubah kebiasaannya.
Ia yang jarang sekali menghubungi orang tuanya di negara asalnya, menjadi rutin menyambung komunikasi dengan keluarganya.
Orang tua mana yang tak terharu sekaligus bangga melihat anaknya kembali mengikat batin.
Dari situ, mereka mengatahui betapa luhurnya kebudayaan masyarakat Jawa. Wajar saja, Pavla berat hati meninggalkan desa dengan segala kebudayaannya.
"Saya ceritakan kalau di sini hubungan orang tua anak seperti ini. Dia jadi sering telepon orang tuanya. Padahal sebelumnya gak. Orang tuanya sampai menyusul kesini," katanya.(*)