Tetapi masyarakat lebih berempati pada kondisi Miarto karena luka tubuhnya yang memprihatinkan. K
asilem dianggap pingsan wajar yang tidak lama akan kembali sadar.
"Ya orang fokusnya ke pak Miarto yang terluka diamuk babi,"katanya
Tak dinyana, perhatian warga kemudian bakal tertuju ke Kasilem.
Miarto luka cukup parah, namun nyawanya masih tertolong.
Sementara Kasilem yang tak bersentuhan langsung dengan babi hutan, juastru tak kunjung sadar.
Jantungnya tak lagi berdetak. Ibu dua anak itu meninggal, mendahului ayahnya yang sempat ia khawatirkan keselamatannya karena diserang babi hutan.
Luka cabik di sekujur tubuh Miarto barangkali jadi tak terasa, tertutupi luka batinnya yang jauh lebih perih.
Miarto seakan melupakan apa yang barusan terjadi padanya. Ia beranjak pulang meninggalkan ruang perawatan di Puskesmas.
Sehingga, Miarto bisa memberikan penghormatan terakhir pada putri tercintanya sebelum dimakamkan.
Miarto berhasil menghalau babi hutan sehingga tak jadi masuk ke rumah Kasilem agar penghuninya terselamatkan.
Meski untuk itu, nyawanya sempat jadi taruhan.
Tetapi takdir memang tak pernah bisa ditebak. Putrinya dan penghuni lain di rumah itu selamat dari amukan babi hutan.
Namun Kasilem justru menemui ajalnya dari jalan yang lain.
"Meski luka dia pulang dari Puskesmas karena anaknya meninggal,"katanya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Kisah Tragis Kasilem, Meninggal Setelah Saksikan Tubuh Renta Ayahnya Bergelut dengan Babi Hutan,