"Sapi tersebut memang baru saja melahirkan. Tidak mungkin sapi mati setelah diberi vitamin. Diagnosisnya harus dibawa ke laboratorium guna mengetahui penyebab kematiannya. Penyebab kematian kemungkinan dikarenakan adanya infeksi setelah melahirkan. Jadi kan kita gak tahu kalau ada infeksi di dalam tubuh sapi itu," jelasnya.
Ia menamabahkan ada solusi terkait kejadian tersebut yakni melalui program asuransi ternak.
Warga yang memilik ternak atau kelompok peternak harus memiliki asuransi.
Dengan cara peternak membayar Rp 40 ribu yang kemudian dibantu oleh pusat sebesar Rp 160 ribu.
"Nah untuk sekarang para peternak cukup membayar Rp 40 ribu saja untuk mmbuat asuransi. Ke depan nantinya biaya asuransi para peternak akan dibebankan kepada pihak Pemkab Badung. Apabila ada sapi mati, akan diganti rugi sebesar Rp 100 juta," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-bali.com dengan judul Satu Sapi Betina Milik Warga Ungasan Mati Setelah Disuntik Vitamin