News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rumahnya Alami Longsor, Made Oktara Selamat, Istri dan 3 Anaknya Meninggal Tertimbun Bangunan

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ni Nyoman Martini (53) menceritakan detik-detik kejadian tanah longsor yang merobohkan rumahnya, Sabtu (8/12/2018). TRIBUN BALI/BUSRAH HISYAM ARDANS

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Suasana duka masih menyelimuti keluarga besar korban longsor Made Oktara Adi Pilguna dan anak-istrinya di Perumahan Taman Beji Jalan Pratu Made Rambug 4 Banjar Sasih Desa Batubulan, Gianyar, Sabtu (8/12/2018) lalu.

Salah seorang perwakilan keluarga besar Made Oktara, yakni Putu Arianta (39), mengatakan sampai saat ini pihak keluarga masih tidak menyangka anggota keluarganya berpulang secara tiba-tiba.

Apalagi dalam musibah ini langsung merenggut keempat anggota keluarga sekaligus.

"Apalagi anak-anaknya masih kecil-kecil semua. Tapi ya mau bagaimana lagi sudah suratan takdir kayak gini. Padahal, mereka baru tinggal kembali di Bali belum lama ini," kata Arianta saat ditemui Tribun Bali di depan kamar jenazah Instalasi Forensik RSUP Sanglah, Minggu (9/12/2018).

Seperti diberitakan Tribun Bali sebelumnya, sebuah rumah di Gang Taman Beji IV, Banjar Sasih, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, longsor ke dasar sungai pada Sabtu (8/12/2018) sekitar pukul 06.30 Wita.

Saat kejadian, di dalam rumah yang berdiri tepat di sempadan jurang sungai itu ada lima orang.

Mereka adalah Made Oktara Dwi Paguna (30) bersama istri dan tiga anaknya.

Baca: Bencana Longsor Tewaskan Satu Keluarga di Gianyar, Bali, Ini Penjelasan Polisi

Akibat rumah longsor ke jurang sungai itu, lima orang tersebut tertimbun material bangunan.

Made Oktara bisa diselamatkan nyawanya, namun mengalami luka parah.

Sedangkan istrinya Ni Made Lintang Ayu Widmerti (31) dan tiga anaknya Ni Putu Deta Via Larasati (6), Ni Made Adin Radita Paguna (3) dan Nyoman Ali Anggara Paguna (2) tewas dalam musibah itu.

Arianta menuturkan, sebelum tinggal di Taman Beji, keluarga kecil Made Oktara tinggal menetap di Mataram, Lombok (Nusa Tenggara Barat), untuk beberapa lama.

Namun, Made Oktara kemudian kembali tinggal di Bali dan langsung membeli rumah melalui KPR (Kredit Pemilikan Rumah) di Perumahan Taman Beji itu.

Made Oktara diketahui sebagai karyawan Bank BRI di Denpasar.

"Belum sampai setahun ini menempati rumah itu. Saya udah sempat diberitahu dia dan disuruh main-main ke rumahnya, tapi belum sempat-sempat. Tau gitu semisal Ade beritahu kalau beli rumah, pasti saya larang," kata Arianta seperti menyesalkan.

Sewaktu kejadian, ia melihat kontur tanah di lokasi kejadian memang sudah tak layak untuk dijadikan lahan permukiman.

"Rumah adik saya ini kebetulan berada di paling ujung, nyempil di pojokan. Pas liat kemarin ternyata sempadannya tinggi banget ada sekitar 8 sampai 10 meter. Saya aja gak berani sampai lihat ke bawah," kata dia.

Baca: Teguh Tergeletak Tak Bernyawa di Pinggir Jalan, Diduga Tertembak Peluru Senapan Angin Miliknya

Dengan adanya kejadian ini, pihak keluarga sangat menyayangkan kelalaian pihak penyedia kavling perumahan.

Dari informasi yang ia himpun, pada saat perumahan masih dalam tahap pembangunan, sudah pernah ada kejadian longsor.

"Ada dua kali kejadian longsor dulu sebelum dibangun. Gak lama kemudian saat setelah dibangun, dapet info lagi dari orang mancing di bawah tebing itu bahwa ia pernah lihat sempadan udah keliatan retak, udah rusak kegerus air," jelas Arianta.

Keempat jenazah anggota keluarga Made Oktara hingga saat ini masih dititipkan di kamar jenazah untuk beberapa hari ke depan mengingat masih dalam urusan pihak kepolisian.

"Mungkin hari Rabu (11/12) nanti baru bisa kita bawa untuk proses ngaben," jelasnya.

Rencana pihak keluarga akan mengaben atau mengkremasi jenazah di Krematorium Santha Yana, Cekomaria, Peguyangan, Denpasar Utara.

Sementara itu, Made Oktara, satu-satunya korban selamat, hingga kini masih menjalani perawatan intensif di ruang ICU RSUP Sanglah Denpasar.

"Hingga kini, keluarga juga belum ada yang bisa menjenguk. Masih proses pemulihan setelah operasi. Belum boleh dijenguk, ini kita semua dari keluarga jaga bergilir," jelas Arianta.

Seperti diketahui, Made Oktara menjalani operasi akibat luka abdomen alias luka pada bagian perut hingga membuat kondisinya sempat kritis.

Luka abdomen ini berupa pendarahan cukup serius akibat tertimpa benda tajam.

"Katanya ada banyak patah tulang di leher dan kaki. Perut dan kaki juga ada ketusuk besi. Ya semoga dia cepat pulih," harap Arianta.

Kasubbag Humas RSUP Sanglah, Ketut Dewa Kresna mengatakan kondisi Made Oktara kini mulai stabil.

Dia tengah dalam proses pemulihan intensif di ruang ICU.

"Nanti setelah kondisi membaik, operasi fracture (patah) akan dilanjutkan," ungkap Dewa Kresna saat dihubungi Tribun Bali tadi malam. (azm)

Artikel ini telah tayang di Tribun-bali.com dengan judul Keluarga Sesalkan Pengembang Perumahan, Begini Kondisi Terkini Made Oktara Korban Longsor di Gianyar

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini