“Kemudian gelombang yang ketiga, kita terbawa arus. Keesokannya, saya terdampar di sebuah pulau. Di sana juga ada tiga teman saya yang juga terdampar. Kita lalu diselamatkan kapal motor nelayan yang lewat lalu dibawa ke Sebesi,” beber Puji.
Saat terbawa arus, Puji mencari pegangan kayu.
Ia sempat terombang-ambing sebelum akhirnya terdampar di pulau.
Mereka lalu dibawa ke Pulau Sebesi.
Puji dan ketiga temannya sudah pulang ke rumahnya pada Senin siang.
Ia mengaku tidak mengetahui nasib teman-temannya yang lain karena tergulung gelombang.
“Ada 11 teman sesama nelayan yang belum diketahui nasibnya. Apakah mereka selamat atau sudah meninggal, kita tahu,” terang Puji.
77 Korban Jiwa
Satu demi satu, korban tsunami Lampung ditemukan.
Dari data terakhir, Senin, 24 Desember 2018 sekitar pukul 17.00 WIB, sebanyak 77 korban tsunami ditemukan di Lampung Selatan dalam kondisi tak bernyawa.
“Sampai dengan sore ini, data dari BPBD Lampung Selatan ada 77 korban meninggal dunia,” kata Plt Kepala Dinas Kominfo Lampung Selatan Sefri Masdian.
Sementara korban luka-luka mencapai 547 orang.
Para korban dirawat di RSUD Bob Bazar, Kalianda.
Sefri memastikan upaya pencarian korban masih terus dilakukan.