Kapolres mengatakan pada tubuh A (65) terdapat luka robek di leher, telinga kiri, kepala bagian belakang dan luka robek di perut.
Sedangkan korban M (55) didapati luka robek di bagian leher, punggung dan perut.
"Kami dapat menyimpulkan bahwa korban ini merupakan korban pembunuhan. Kami masih terus melakukan pemeriksaan dari saksi-saksi termasuk anak bungsu korban yang menemukan pertama kali," katanya.
Sang Suami Sempat Pergi Salat Jumat
Kapolres Belitung AKBP Yudhis Wibisana menambahkan, berdasarkan keterangan saksi, pasutri korban pembunuhan sempat terlihat warga sekitar sebelum kejadian.
Menurutnya, warga Desa Bantan, Kecamatan Membalong, Kabupaten Belitung sempat melihat A (65) pergi salat Jumat di salah satu masjid sekitar.
"Kami telah memanggil saksi-saksi yang mengetahui baik anak korban maupun warga setempat sekitaran kebunnya. Terakhir korban A ini terlihat pada Jumat masih salat di kampung tersebut," kata Yudhis.
Yudhis mengatakan pasutri tersebut aktivitas kesehariannya berkebun yang terletak di Desa Bantan.
Mereka biasanya menghabiskan waktu di kebun tersebut dan setiap Sabtu pulang ke kediamannya di Jalan Pemuda, Desa Aik Rayak, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung.
Karena pada Sabtu (5/1/2019) lalu mereka tidak pulang, maka timbul kecurigaan dari keluarga. Akhirnya anak bungsu korban, Ilpi Yanto menyusul untuk melihat kondisi orang tuanya.
Namun naas, sesampainya di kebun ia mendapati kedua orang tuanya sudah tewas bersimbah darah.
"Kami masih terus melakukan penyelidikan terkait keseharian korban ini dari keterangan saksi-saksi dan bukti-bukti yang lain," kata Kapolres.
Kenangan Terakhir Korban Bersama Keluarga
Ilpi Yanto (39) anak bungsu pasutri yang tewas dibunuh di pondok kebunnya, Minggu (6/1/2019) lalu berusaha tegar saat ditemui posbelitung.co, Senin (7/1/2019).