TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Bungkus mie instan merek Indomie berusia 19 tahun yang ditemukan di Pantai Sendangbiru Kabupaten Malang mendadak viral di media sosial.
Di penemu sampah, Fiansa Tiara Pradani akhirnya mau bercerita tentang niatnya mengunggah foto bungkus mie instan berusia 19 tahun itu di akun Twitternya.
Fiansa Tiara Pradani mengaku ingin mengedukasi masyarakat perihal pentingnya mengurangi sampah plastik kepada masyarakat.
Foto sampah bungkus Indomie yang didapat dari Pantai Sendangbiru, Kabupaten Malang itu diunggahnya lewat akun twitter Fiansa @selfeeani viral.
Fiansa Tiara Pradani juga tak menyangka. jika unggahan foto bungkus mie instan berusia 19 tahun ini mendapat respon dari warganet.
"Awalnya, saya cuman mau kasih pemahaman aja ke warganet, sampah plastik ini sulit terurai. Makanya mari kita kurangin, eh ternyata dapat respon dari banyak orang," kata Fiansa Tiara Pradani, Senin (8/4/2019).
Baca: Polda Jatim Mulai Siapkan Rencana Pengamana Persebaya vs Arema FC di Final Piala Presiden
Baca: Menteri Susi Langsung Respon Penemuan Bungkus Mie Instan Berumur 19 Tahun di Pantai Sedangbiru
Fiansa mengatakan penemuan sampah bungkus Indomie di Pantai Sendangbiru dilakukan saat dirinya melakukan penelitian untuk skripsinya.
Saat ini, Fiansa sedang menempuh studi Ilmu Kelautan di Universitas Brawijaya, Malang.
"Saat nunggu air surut, saya sekalian bersihin sampah. Lalu nemu bungkus itu," kata dia.
Selama melakukan penelitian, Fiansa mengaku banyak membersihkan sampah di Sendangbiru.
Namun, ia tidak memperhatikan dengan seksama bungkus plastik yang dikumpulkan.
"Kalau biasanya ya banyak juga sampah yang dikumpulkan, cuman langsung masuk kantong saja. Waktu Indomie itu, kebetulan bungkusnya masih utuh termasuk gambarnya. Ya sudah sekalian saya unggah karena ada ucapan 'Dirgahayu Indonesia ke 55'," ujarnya.
World Economic Forum pada 2016 mencatat ada lebih dari 150 juta ton plastik di samudra planet ini.
Setiap tiap tahun, 8 juta ton plastik mengalir ke laut.
Padahal plastik bisa berumur ratusan tahun di lautan dan terurai menjadi partikel kecil dalam waktu yang lebih lama lagi. Plastik bakal terakumulasi terus dan terus di laut.