“Kalau asuransi di Indonesia tidak ada, karena memang mereka semua rata-rata (sudah bekerja) di atas 2 tahun jadi asuransi di Indonesia sudah tidak ada," ujarnya.
"Hak asuransi di Malasyia tetap ada, nanti kita pada dasarnya yang utama pemulangan jenazah, baru hak-haknya akan kita urus,” jelas Fuad.
Setelah tiba di Bandara Kualanamu, salah seorang korban warga asal Paluh Manan, Rosvita Loka Harahap langsung diberangkatkan menuju rumah duka menggunakan Ambulans.
Sekitar pukul 12.00 WIB, jenazah Vita akhirnya sampai dirumah duka Dusun III Paluh Manan.
Kedatangan jenazah korban disambut isak tangis dari keluarga maupun kerabat dekat, yang sangat kehilangan dengan sosok korban yang dikenal sangat baik.
"Jenazah di makamkan sekitar pukul 12.30 WIB," kata ibu korban, Nurhayati (11/4/2019).
Disinggung soal keinginan terakhir Vita sebelum meninggal, yang ingin dipeluk oleh ibunya.
Nurhayati mengaku sudah menyanggupi hal tersebut.
"Tadi sudah ibu lakukan. Kain kafannya boleh dibuka. Saya peluk dia. Perasaannya waktu meluk sudah campur aduk, tidak bisa saya mengucapkannya. Adalah sekitar 5 menitan saya peluk dia untuk yang terakhir," ucap Nurhayati dengan suara lirih.
"Mungkin kalau saya tidak diangkat oleh orang karena jenazah mau di salatkan, pelukannya tidak akan saya lepaskan. Setelah meluk perasaan saya lega, bahagia, senang. Kayak manalah bahagianya bisa jumpa anak," urainya.
Masih kata Nurhayati, teman-teman korban yang datang juga mengatakan bahwa Vita merupakan sosok anak yang baik dan pendiam.
"Doakanlah, mudah-mudahan, jadikanlah dia masuk surga dan dilapangkan kuburnya," harap Nurhayati. (Andimaz Kahfi)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Korban Kecelakaan Bus Malaysia Airline Kebanyakan Warga Medan, Masih Ada 10 WNI Lain yang Dirawat