Saksi mata, Suwirat (50) menyebutkan penusukan terjadi sekitar pukul 14.00 WIB.
"Saya sedang tiduran di kursi ruang tamu ya sekitar jam 14.00 wib," ungkap Bibi Masayi.
Suwirat mengaku tidak melihat langsung kejadian namun ia mendengar lantaran antara rumahnya dengan Masayi hanya tersekat satu tembok.
"Awalnya si cowok itu, si Udin lagi duduk di kursi dalam, Masayi sendiri lagi di dapur bikin kopi," kata Suwirat.
"Kemudian datang tuh mantan lakinya Masayu, Tarmiadi, terus ngajak ngobrol, keluar ayo ngobrol di luar, saya denger itu," imbuhnya.
Baca: UPDATE Hasil Real Count KPU Pilpres 2019: Prabowo-Sandiaga Menang di 13 Provinsi, Ini Daftarnya
Setelah di luar, Suwirat mengaku mendengar percakapan keduanya secara jelas.
"Tarmiyadi bilang, kamu seneng mantan saya? Kamu mau nikahin dia? terus saya denger kayak kesakitan, saya bangun dan keluar," terangnya.
Saat keluar, Suwirat mengaku sangat kaget lantaran Udin sudah terbujur bersimbah darah di teras.
"Saya liat Udin udah kebaring di teras sambil tangannya nutupin dada sebelah kiri, bekas ditujah, darah itu kemana-mana, saya minta tolong Mas Ayi," katanya.
Suwirat melihat Tarmiyadi lari tunggang langgang menuju jalan P Mangkubumi, sementara pisau untuk menikam dibuang begitu saja.
"Tarmiadi gak tahu kemana lari begitu saja, saya terus suruh Masayi untuk bawa ke Rumah Sakit, gak tahunya gak selamat," tandasnya.
Suwirat pun mengaku Tarmiadi dengan Masayi sudah pisah ranjang sejak dua tahun lalu.
"Ya sudah lama, tapi surat cerai baru-baru ini. Mantan suaminya itu cuman kerja kuli panggul di Tamin. Udin dagang ikan di Pasar Tamin," bebernya.
Sementara itu Khairi Masri Kepala Lingkungan I Jalan Pangeran Mangkubumi RT 3 LK I Gang Cempaka Kelurahan Gunung Agung mengatakan, surat cerai yang dilayangkan kepada Tarmiyadi baru berjalan enam bulan.