TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Tekab 308 Subdit III Jatanras Polda Lampung bersama Sat Reskrim Polresta Balam dan Unit Reskrim Polsekta TKB menangkap tersangka pembunuhan, Tarmiyadi alias Ade (43) warga Pasar Tamin Kaliawi, Kelurahan Sukajaya, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung.
Tarmiyadi menusuk Nasrudin alias Udin (35) hingga meninggal dunia.
Peristiwa terjadi di Jalan Pangeran Mangkubumi RT 3 LK I Gang Cempaka Kelurahan Gunung Agung, Kecamatan Langkapura, Bandar Lampung, Kamis (18/4/2019).
Kasubdit III Jatanras Polda Lampung, AKBP Ruli Andi Yunianto mengatakan penangkapan tersangka atas berdasarkan laporan polisi LP/B/408/IV/2019/Resta Balam/Polsek TKB, tanggal 18 April 2019.
"Kami melakukan backup," ujar AKBP Ruli Andi Yunianto, Minggu (21/4/2019).
Baca: 3 Gereja Plus 3 Hotel di Sri Lanka Meledak, 20 Orang Tewas dan Puluhan Orang Terluka
Tarmiyadi ditangkap setelah pihaknya melakukan penelusuran, dan mendapati tersangka kabur ke Jawa.
"Kami mendapati informasi tersangka ini kabur ke Jawa tepatnya di Serang Banten," jelasnya.
Tim Tekab 308 kemudian melakukan tindak lanjut atas informasi tersebut.
"Akhirnya tersangka kami tangkap Sabtu, 20 April 2019, di Jalan Ciruas, Pasar Duku Desa Penggalang Kecamatan Ciruas, Serang, Banten, tanpa perlawanan," bebernya.
Adapun barang bukti yang disita yakni satu bilah pisau yang digunakan Tarmiyadi menusuk Udin.
Baca: Dianggap Menghina Prabowo, BPN Tuntut Istri Andre Taulany Minta Maaf via Medsos
Mantan Istri Diapelin
Sebelumnya diberitakan, tak terima mantan istri diapelin, seorang mantan suami nekat tikam sepupunya hingga tewas.
Mantan suami ini diketahui bernama Tarmiyadi alias Ade (30) warga Kaliawi Tanjungkarang Pusat.
Sementara korban yang masih sepupu Tarmiyadi diketahui bernama Udin (30) warga Kaliawi Tanjungkarang Pusat.
Peristiwa ini terjadi di rumah mantan istri pelaku Masayi (30) di Jalan Pangeran Mangkubumi RT 3 LK I Gang Cempaka Kelurahan Gunung Agung Kecamatan Langkapura, Kamis 18 April 2019.
Saksi mata, Suwirat (50) menyebutkan penusukan terjadi sekitar pukul 14.00 WIB.
"Saya sedang tiduran di kursi ruang tamu ya sekitar jam 14.00 wib," ungkap Bibi Masayi.
Suwirat mengaku tidak melihat langsung kejadian namun ia mendengar lantaran antara rumahnya dengan Masayi hanya tersekat satu tembok.
"Awalnya si cowok itu, si Udin lagi duduk di kursi dalam, Masayi sendiri lagi di dapur bikin kopi," kata Suwirat.
"Kemudian datang tuh mantan lakinya Masayu, Tarmiadi, terus ngajak ngobrol, keluar ayo ngobrol di luar, saya denger itu," imbuhnya.
Baca: UPDATE Hasil Real Count KPU Pilpres 2019: Prabowo-Sandiaga Menang di 13 Provinsi, Ini Daftarnya
Setelah di luar, Suwirat mengaku mendengar percakapan keduanya secara jelas.
"Tarmiyadi bilang, kamu seneng mantan saya? Kamu mau nikahin dia? terus saya denger kayak kesakitan, saya bangun dan keluar," terangnya.
Saat keluar, Suwirat mengaku sangat kaget lantaran Udin sudah terbujur bersimbah darah di teras.
"Saya liat Udin udah kebaring di teras sambil tangannya nutupin dada sebelah kiri, bekas ditujah, darah itu kemana-mana, saya minta tolong Mas Ayi," katanya.
Suwirat melihat Tarmiyadi lari tunggang langgang menuju jalan P Mangkubumi, sementara pisau untuk menikam dibuang begitu saja.
"Tarmiadi gak tahu kemana lari begitu saja, saya terus suruh Masayi untuk bawa ke Rumah Sakit, gak tahunya gak selamat," tandasnya.
Suwirat pun mengaku Tarmiadi dengan Masayi sudah pisah ranjang sejak dua tahun lalu.
"Ya sudah lama, tapi surat cerai baru-baru ini. Mantan suaminya itu cuman kerja kuli panggul di Tamin. Udin dagang ikan di Pasar Tamin," bebernya.
Sementara itu Khairi Masri Kepala Lingkungan I Jalan Pangeran Mangkubumi RT 3 LK I Gang Cempaka Kelurahan Gunung Agung mengatakan, surat cerai yang dilayangkan kepada Tarmiyadi baru berjalan enam bulan.
"Kalau pisah sudah lama, surat cerai baru enam bulan ini, mungkin karena itu si Udin masuk," katanya.
Khairi menuturkan keduanya pelaku dan korban masih punya ikatan saudara.
"Konon itu si Udin dan Tarmiadi ini orang tuanya bersaudara jadi masih sepupu," jelasnya.
Keduanya datang ke rumah Masayi menggunakan ojek.
"Makanya si Ade ini lari, karena gak bawa kendaraan," ucapnya.
Khairi pun menambahkan korban sempat akan ditolong.
"Tadi Udin masih sadar, cari mobil ke puskes gak ada, akhirnya dibawa pakai mobil orang sini, di jalan gak tahunya gak tertolong," tandasnya.
Kapolsek Tanjungkarang Barat Kompol Hapran menegaskan motif penusukan dipicu adanya rasa cemburu.
"Jadi pelaku ini cemburu karena mantan istrinya diapelin pria lain, dan memang pelaku pisah dengan istrinya sudah lama," tandasnya. (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Bunuh Sepupu karena Cemburu Mantan Istri Diapelin, Tarmiyadi Ditangkap di Banten