Sementara Dirut PTPN II, Dr. Ir. Mohammad Abdul Ghani, M.Si. mengatakan siap mendukung program yang dilakukan BNPT untuk meminjamkan lahan miliknya dalam mendukung para santri dalam mengembangkan keahliannya.
“Saya siap mendukung program Kepala BNPT untuk di Sei Mencirim ini sendiri, yang mana disini adalah tanah HGU (Hak Guna Usaha) yang mana kami akan urus apa yang disampaikan Kepala BNPT dan kami akan urus ke Kementeraian BUMN sesuai ketentuan yang berlaku,” tutur Dr. Ir Mohammad Abdul Ghani.
Namun dengan luasnya lahan milik PTPN yang lebih dari 30 Hektar (Ha) di kawasan tersebut, pria yang pernah menjabat sebagai Dirut PTPN XIII dan Dirut PTPN VI ini belum bisa memastikan berapa luas lahan yang akan dipinjamkan kepada BNPT tersebut
“Tentunya nanti akan kami hitung terlebih dahulu teknisnya, karena disitu ada hal teknis yang menyangkut legal dan segala macamnya. Secara kendala sebenarnya juga tidak ada masalah, karena kalau dari negara (PTPN) ke negara (BNPT) itu tidak ada masalah, cuma karena kami belum tahu saja (mana lahan yang akan dipakai),” ujar peraih gelar Doktor dari Universitas Sumatera Utara ini.
Peraih gelar Magister Sains dari Universitas Gadjah Mada ini pun mengakui kalau apa yang ia lakukan dalam membantu BNPT ini juga sudah mendapat persetujuan dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno. “Sudah, waktu itu kami yang bertemu ibu menteri, kami dipanggil dan ibu Menteri BUMN mendukung rencana ini. Dan dengan dasar itu kami juga mengajak BUMN lain dan juga mitra-mitra kerja kami untuk membantu ini juga,” papar mantan Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum PTPN XIII.
Bahkan Abdul Ghani juga telah melihat apa yang telah dilakukan BNPT ini tentu sangat luar biasa dan dirinya juga berjanji akan mengajak teman-temannya dari BUMN lainnya dengan program Corporate Social Responsibility (CSR)-nya untuk bisa bersama-sama membantu BNPT dalam menjalankan program deradikalsiasinya.
“Dimana BUMN yang ada di Sumatera Utara itu ada enam. Kita akan ajak mereka untuk membantu memberdayakan baik dari segi ekonominya, maupun pemberdayaan pendidikan mereka. Mudah mudahan ini bisa menjadi apa yang diharapkan Kepala BNPT sebagai contoh bagi proses deradikaliasi terutama di semenanjung di Sumatra Utara ini,” kata alumni Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) ini menghiri
Sementara Pemgurus Yayasan Pondok Pesantren Al-Hidayah, Dr. Ichwan Azhari, yang mewakili pimpinan Ponpes Al-Hidayah, ustad Khoirul Ghazali yang sedang menunaikan ibadah umroh di Tanah Suci mengatakan bahwa selama ini pihaknya telah memanfaatkan lahan milik PTPN II untuk mencoba mengembangkan usaha pertanian seperti menanam jagung, palawija dan juga pertenakan seperti ayam dan perikanan.. Namun dikarenakan para pengurus dan juga santri Ponpes Al-Hidayah ini bukanlah orang yang ahli dalam bidang pertanian, peternakan dan perikanan, maka perkembangannya relatif lambat.
“Karena keluarga kami ustad Khoirul Ghazali ahli dalam bidang teks (membaca) sehingga mulailah awal-aawalnya itu coba-coba, mulai menanam jagung, dan melihat sepertinya menanam jagung itu ada untungnya. Ditanam, dua, tiga kali periode kadang untung, kadang tidak. Tanam pisang juga seperti itu, kadang untungm kadang tidak. Jadi masih mencoba karena kami tidak memiliki keahlian untuk itu,” urai Ichwan Azhari..
Selain berharap ada penambahan peminjaman lahan untuk lebih membesarkan kegiatan usahan yang juga dijalankan para santrinya, pihaknya juga berharap adanya bantuan dalam memberikan pelatihan seperti pertanian, perkebunan ataupun peternakan agar para pengurus dan santri memiliki keahlian dalam hal tersebut.
“Jadi kami sebetulnya disamping memerlukan lahan yang luas, juga sebetulnya memerlukan bantuan kecakapan atau keahlian. Karena selama ini memang kami di sini tidak punya keahlian untuk itu. Semuanya selama ini cuma coba-coba, oh menanam ini bagus lalu cobalah menanam. Petani menanam ini bagus, kita coba lagi menanam. Tapi banyak yang yang sebetulnya belum berhasil,” ucapnya.
Turut mendampingi Kepala BNPT yakni Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi, Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis, Deputi II bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan, Irjen Pol Drs. Budiono Sandi, M. Hum, Direktur Dradikalisasi, Prof Dr. Irfan Idris, MA, Direktur Perlindungan Brigjen Pol Drs. Herwan Chaidir selaku Dewan Pembina Ponpes Al Hidayah serta beberapa pejabat eselon III dan IV BNPT lainnya
Sementara turut mendampingi Dirut PTPN II dalam pertemuan tersebut yakni Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan (Kabag Sekper) PTPN II, Adi Arto, S.E dan Kabag Hukum dan Pertanahan PTPN II, Kennedy NP Sibarani S.H. Sementara ustad Khoril Ghazali yang sedang menjalankan ibadah umroh di Tanah Suci diwakili oleh istrinya, Umi Kartini Pangabean.