"Terdakwa juga diwajibkan membayar uang pengganti sebesar Rp 33,7 miliar dikurangi dengan uang yang telah disita penyidik dan dikembalikan ke BPK sebesar Rp 2,7 miliar," kata Jupriadi.
Baca: Pengusaha Diduga Belikan Barang Mewah Senilai Hampir Rp 500 Juta Buat Kado Ultah Sri Wahyumi 8 Mei
Tak berhenti sampai disitu, KPK juga kemudian memproses kasus korupsi APBD Tomohon lainnya.
Jeferson Rumayar kembali divonis 4 tahun 6 bulan penjara dalam sidang yang berlangsung selama dua jam di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Manado, Jumat (8/1/2016).
4. Sri Wahyumi Manalip, Bupati Kepulauan Talaud
Bupati Kepulauan Talaud, Sri Wahyumi Maria Manalip membuat status dengan mengunggah sejumlah foto 4 jam sebelum dia ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Selasa (30/05/2019) pukul 11.20 Wita.
Petugas KPK menangkap Sri Wahyumi di kantornya pada pukul 11.20 Wita. Selanjutnya, Sri Wahyumi dibawa ke Manado dan diterbangkan ke Jakarta.
Bupati Kepulauan Talaud, Sri Wahyumi Maria Manalip sudah ditetapkan menjadi tersangka terkait kasus dugaan suap proyek Pasar Beo dan Pasar Lirung.
KPK juga menetapkan dua pengusaha lainnya, yaitu Benhur Lalenoh dan Bernard Hanafi Kalalo sebagai tersangka.
Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan menjelaskan, Sri Wahyumi dan Benhur disangka melanggar Pasal 12 huruf a atau pasal 12 hurut b atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana.
Sementara Bernard disangka melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a atau huruf b atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001.
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Daftar 4 Kepala Daerah di Sulut yang Pernah Ditangkap KPK, Terbaru Bupati Talaud Sri Wahyumi