Kerusakan fasilitas pendidikan terbanyak berada di Kabupaten Bengkulu Tengah yakni empat rusak berat, satu rusak ringan dan empat lainnya terendam.
Sedangkan di wilayah Kaur tiga fasilitas pendidikan rusak berat dan di Kota Bengkulu tiga lainnya terendam.
Pada sektor peternakan sejumlah ternak yang mati anta lain sapi, kerbau, kambing, domba, ayam dan itik dengan jumlah total 857 ekor.
"Wilayah paling terdampak untuk sektor peternakan berada di Bengkulu Utara dengan total ternak 320 ekor," kata Sutopo Purwo Nugroho.
Selain itu, sekitar 3.000 hektar lahan pertanian mengalami kerusakan.
Rincian kerusakan lahan sebagai berikut:
Sawah 2.648,06 ha, ladang jagung 221,59 ha, kacang hijau tanah 8,25 ha, dan kacang hijau 3,25 ha.
"Sedangkan sektor perkebunan, sejumlah 775 batang sawit terdampak," kata Sutopo Purwo Nugroho.
Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, di sektor infrastruktur, jaringan listrik masih dilakukan perbaikan dengan perkembangan pemulihan mencapai 74,28 persen pada 30 April lalu.
"BPBD melaporkan gardu distribusi sejumlah 42 unit masih padam dan 2.496 jaringan listrik pelanggan belum menyala," kata Sutopo Purwo Nugroho.
Baca: Prakiraan Cuaca BMKG 33 Kota Hari Ini Kamis 2 Mei 2019, Hujan Petir Landa Surabaya & Mataram
Ia mengatakan, mengingat luas banjir dan skala dampak yang ditumbulkan maka jumlah kerugian akan banyak bertambah.
Sutopo Purwo Nugroho juga mengatakan, BPBD sampai saat ini masih melakukan pendataan kerusakan akibat banjir dan longsor yang dipicu hujan deras di seluruh wilayah Bengkulu pada 26 April 2019 sore hingga 27 April 2019 pagi.
"BNPB masih terus mengirimkan bantuan ke Bengkulu seperti tenda, makanan siap saji, dan logistik lainnya. Saat ini sebagian besar banjir sudah surut dan daerah dapat dijangkau. Sampah, lumpur dan material yang dihanyutkan banjir banyak menutup jalan dan permukiman sehingga perlu dibersihkan," kata Sutopo Purwo Nugroho.