TRIBUNNEWS.COM, TEGAL - Arif Syawaludin Hanafi (15) dan Zidni Ilmi Muhammad (15) terpaksa opname 2 hari di RS Kardinah, Kota Tegal, Jawa Tengah.
Kedua siswa SMP itu harus mendapat perawatan dokter setelah menjadi korban penembakan senapan angin kaliber 4,5 mm.
Mereka dibawa pulang ke rumah pada 9 Mei, dua hari setelah kejadian tersebut.
Masing-masing sebutir mimis menembus betis Arif dan Zidni.
Peristiwa nahas itu terjadi saat keduanya mengikuti ronda yang juga sekaligus membangunkan sahur di Kelurahan Slerok, Kecamatan Tegal Timur, Selasa (7/5/2019) dinihari WIB.
Darwati, orangtua Zidni, sempat melarang anaknya pergi meronda. Tapi karena anaknya terus memaksa, ia pun mengizinkan.
Sehabis tarawih, Zidni biasa bermain bola bersama teman-temannya di GOR Wisanggeni.
Malam itu, setelah bermain bola Zidni pulang meminta izin mengikuti ronda dengan teman-temannya.
"Anak saya baru pertama kali itu ikut ronda. Tidak tahunya malah apes," keluh Darwati kepada Tribunjateng.com di rumahnya, Jalan Arjuna Gang 18 Kelurahan Slerok, Kecamatan Tegal Timur, Selasa (14/5/2019).
Ada 11 anak yang saat itu berkumpul di pos kamling Jalan Arjuna, Kelurahan Slerok, Kecamatan Tegal Timur.
Mereka asyik bercengkrama, ada pula yang menyulut mercon. Tiba-tiba terdengar suara nyaring seolah petasan.
Saat itu pula, Zidni melihat betis kiri Arif mengucurkan darah. Arif mengaduh kesakitan sambil memegang kakinya.
Tiba-tiba Zidni juga merasakan betis kanannya tertembus benda keras dan padat.
Betis itu juga mengucurkan darah. Kali ini tanpa ada suara apa pun.