Laporan Wartawan Surya Danendra Kusumawardana
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Setahun pasca tragedi bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB), salah satu keluarga korban, Wenny Angelina masih kerap merindukan dua anaknya, Vincentius Evan Hudoyo (11) dan Nathanael Ethan Hudoyo (9).
Kedua bocah itu menjadi korban meninggal dunia dalam serangan bom bunuh diri yang tragis tersebut.
Wenny mengatakan, terkadang dirinya masih merasa berat kehilangan buah hatinya.
Tatkala rindu itu membuncah, Wenny kerap menangis.
"Kalau saya kangen dengan anak-anak, saya menangis. Saya rindu memeluk dan mencium mereka," katanya, Sabtu (11/5).
Baca: Gereja Santa Maria Tak Bercela Gelar Misa Khusus Peringati 1 Tahun Bom Surabaya
Kendati cobaan begitu berat, Wenny tetap berusaha meneguhkan hati menerima segalanya dengan terus berdoa.
Wenny percaya dua anaknya telah bahagia di surga bersama Tuhan.
"Saya selalu banyak berdoa, mohon kekuatan dari Tuhan. Meskipun berat, saya harus tetap bersabar, tidak putus asa. Karena saya percaya anak-anak bahagia di surga bersama Tuhan," ungkapnya.
Untuk mengobati rasa rindu itu, Wenny dan keluarga ziarah ke makam Evan dan Nathan.
Biasanya Wenny dan keluarga berziarah ke makam Evan dan Nathan sebulan dua kali dan di momen-momen tertentu.
Selain itu, Wenny acap kali bercerita tentang kenangan bersama ke dua buah hatinya kepada keluarga dan rekan.
"Mengobati rasa rindu itu susah, apalagi saya kehilangan 2 anak saya, Evan dan Nathan secara bersamaan. Tidak mungkin, tidak segampang orang berbicara. Misalnya rindu ingin memeluk dan merindukan tingkah lucu mereka. Sekarang hanya tinggal kenangan saja. Saya hanya bisa melihat foto dan bercerita dengan keluarga serta rekan tentang kenangan anak-anak," terangnya.
Baca: Penyanyi Doris Day Meninggal Dunia, Terungkap Arti Lagu Legendaris Que Sera Sera
Setiap hari, Wenny selalu mendoakan dua buah hatinya agar bahagia di surga.