Dia juga bersyukur kepada Tuhan karena pernah menitipkan mereka di dalam rahimnya.
"Kalau untuk doa khusus, biasanya Doa Rosario saat tanggal lahir mereka, tanggal ulang tahun baptisnya, Natal, dan ada waktu-waktu yang lain juga," sebutnya.
Meski masih kerap dirundung kepiluan, Wenny tetap menjalani kehidupan seperti sediakala.
Namun, kegiatan yang dilakukan Wenny tak sebanyak dulu.
"Kegiatan yang saya lakukan masih tidak banyak, tidak ada yang khusus, paling saya urus suami. Dan juga kerja ya sekedarnya, cuman untuk isi waktu lewat online aja," ucapnya.
Karena keteguhannya, pasca tragedi bom, Wenny beberapa kali diundang sebagai pembicara atau motivator.
Saat menjadi pembicara Wenny membagikan kisah yang dialaminya dan tentang kasih sayang Tuhan.
"Saya diundang untuk sharing apa yang saya alami. Dari sharing itu, saya bisa memotivasi dan menguatkan. Banyak saudara-saudara yang mendengarkan kisah saya, puji Tuhan," paparnya.
Wenny berharap, setahun pasca bom, Indonesia lebih aman dan damai supaya tidak ada lagi peristiwa yang begitu menyakitkan seperti yang dialaminya.
"Karena kehilangan itu sangat menyakitkan dan meninggalkan trauma yang mendalam," pungkasnya. (nen/don)