Rumah sakit menyimpulkan bahwa Abdul tewas akibat serangan binatang buas, diduga harimau.
"Benar ada kejadian itu. Di desa Siraisan kejadian ini baru pertama kali terjadi. Kita turut berdukacita untuk keluarga korban Karena tidak ada yang menginginkan kejadian seperti ini terjadi," kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA), Hotmauli Sianturi, Jumat (17/5/2019).
Baca: Lagi BAB Dekat Rumah, Seorang Pria Tewas Disergap Macan Tutul
Sianturi mengatakan, pihaknya sedang berusaha melacak pergerakan harimau.
"Kami mengimbau kepada masyarakat, usahakan pulan dari ladang sebelum pukul 5 sore.
Usahakan jangan sendiri, kalau bisa 3-4 orang. Apalagi kalau jauh dari permukiman," tutupnya.
Kepala Bidang BBKSDA Wilayah III Padangsidimpuan, Gunawan Alza mengatakan timnya baru saja bergerak ke lokasi dengan membawa beberapa kelengkapan seperti kandang, senapan bius dan lainnya setelah mendapatkan informasi dari pihak kepolisian pada Jumat (17/5/2019) siang.
"Rekan-rekan sedang meluncur ke sana. Apakah itu karena harimau, nggak tahu juga. Kan dugaan seperti itu. Makanya kawan-kawan menuju lokasi," katanya.
Ia menjelaskan daerah tersebut masuk dalam Resort Barumun III.
Serangan harimau terhadap manusia kembali terjadi di Kecamatan Pelangiran, Indragiri Hilir (Inhil), Riau, Sabtu (10/3/2018), malam.
Kali ini yang menjadi korban yakni warga Desa Pulau Muda Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Yusri Efendi (34).
Baca: SDA Minta Maaf Sebar Hoaks Brimob dari China. Briptu Raja: Saya Brimob Sumatera Utara
Yusri diterkam harimau di Simpang Kanan Dusun Sinar Danau, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).
Kejadian berlangsung pada Sabtu (10/3/2018) sekitar pukul 19.00 WIB.
Jenazah sudah disemayamkan di Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti.
Penyerangan satwa liar yang menimbulkan korban jiwa itu berawal saat Yusri bersama temannya Rusli (41), Indra (26), dan Syahran (41) sedang bekerja membuat bangunan sarang burung walet di RT 038 Simpang Kanan Dusun Sinar Danau, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Inhil.
Setelah bekerja selama dua jam, mereka melihat harimau sumatera berada di bawah bangunan yang sedang dikerjakan.