Di sana, mereka menemukan Pandey dalam kondisi mengenaskan dan tubuh dipenuhi genangan darah.
Terdapat bekas tikaman di bagian leher, dada, dan perutnya.
Dia dilarikan ke rumah sakit Trauma Care untuk perawatan tetapi dinyatakan meninggal sebelum sempat ditangani oleh dokter.
Polisi kemudian mencari bukti identitas tubuhnya dan hanya menemukan ponsel.
Baca: Bambang Widjojanto Akui Sulit Membuktikan Kecurangan Pilpres
Dari bantuan nomor ponsel, identitas korban diketahui.
Polisi kemudian memanggil putranya yang bernama Ajay berusia 19 tahun untuk mengenali tubuh ayahnya dan mendaftarkan kasus pembunuhan terhadap orang tak dikenal di kantor polisi Aarey.
Selama penyelidikan, polisi menginterogasi keluarga dan tetangga korban.
Dari sana polisi menemukan bahwa pria itu memiliki hubungan yang tegang dengan Ajay sejak beberapa bulan terakhir.
Polisi kemudian mulai menyelidiki ikut campur Ajay dalam kejahatan tersebut.
Mereka menemukan bahwa remaja itu tidak menunjukkan penyesalan atas kematian ayahnya.
Setelah menemukan celah dalam pernyataan Ajay, polisi memeriksa catatan panggilan ponsel, yang menunjukkan lokasinya di Aarey Colony sekitar waktu pembunuhan.
Mereka lalu melakukan proses interogasi yang lebih terperinci, hingga anak itu mengaku.
(ind/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Inem Teriak Minta Tolong, Wajah dan Badannya Melepuh setelah Dibakar Anak Tirinya