Laporan Wartawan Tribun Jabar, Andri M Dani
TRIBUNNEWS.COM, CIAMIS - Peternak ayam ras pedaging di Ciamis mulai kebingungan.
Harga ayam pedaging jenis broiler (BR) yang anjlok setelah lebaran, hingga kini tak kunjung naik.
Malah Jatuh tersungkur di angka Rp 8.000/kg.
Sementara biaya pokok produksi (BPP) kisaran Rp 17.500 sampai Rp 18.000/kg. Kerugian pun terus mendera.
Akibat kondisi ini, sejumlah peternak di sentra perunggasan rakyat Jabar di Ciamis pada Kamis (27/6/2019) sore memilih membagi-bagikan ayam (hidup) kepada warga secara gratis.
“Kondisinya sekarang cukup membingungkan. Dijual, bandar cuma mau menerima dengan harga Rp 8.000/kg. Kalau dibiarkan tetap di kandang, tidak dipanen, biaya produksi terus meningkat. Tiap hari harus diberi pakan,” ujar Dodi (21) peternak ayam pedaging asal Dewasari, Cijeungjing, Ciamis, kepada Tribun Kamis (27/6/2019) sore.
Ditengah kebingungan tersebut, Dodi dan sejumlah rekannya memilih membagi-bagikan ayam BR hidup secara gratis kepada warga yang tengah melintas di Jl Mr Iwa Kusumasumantri Komplek Perkantoran Kertasari, Kabupaten Ciamis.
• Honda Tiger dan Yamaha RX King Tabrakan Hebat, Hancur Lebur dan Terbakar, 2 Pengendaranya Tewas
Ayam hidup ini juga diberikan begitu saja kepada pedagang mie ayam yang sedang mangkal di sisi jalan dekat lingkungan Komplek Islamic Center Ciamis tersebut.
Puluhan ekor ayam BR yang diangkut dengan mobil bak terbuka disedekahkan kepada warga.
“Ayam sudah kelewat besar, di atas 2 kg/ekor (2kg UP). Umurnya sudah 37 hari,” katanya.
Menurut Dodi, ayam tersebut seharusnya sudah dipanen di usia maksimal 30 hari.
“Tapi ini sudah lewat 7 hari, sudah cukup besar. Kalau dibiarkan tetap di kandang, tentu harus diberi pakan. Biaya produksi terus meningkat, tentunya kerugian terus bertambah,” ujar Dodi.
Di kandang yang dikelolanya di Talagasari, Kawali, kata Dodi, saat ini ada 4.000 ekor ayam BR yang ukurannya sudah diatas 2 kg (ayam besar, Up 2) belum dipanen.
• Cari Tempat Makan Saat Festival KAA? Coba Saja ke Garden Restaurant di Hotel Savoy Homman
Karena harga di tingkat Bandar masih rendah, hanya Rp 8.000/kg. “Sementara harga daging ayam potong di pasar eceran masih tetap tinggi, kisaran Rp 32.000/kg. Memang aneh,” katanya.
Menurut Dodi, aksi bagi-bagi ayam gratis ini sebagai bentuk protes para peternak menyusul anjloknya harga ayam yang sudah hampir sebulan lamanya.
Aksi sedekah ayam itu juga sebagai bentuk ketidak berdayaan peternak menghadapi anjloknya harga ayam yang berlarut-larut.(*)