News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

HEBOH Pernikahan Sedarah di Bulukumba, Ini 13 Dampak Buruk pada Anak hingga Hukum di Indonesia

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Pernikahan - VIRAL Pernikahan Sedarah di Bulukumba, Ini 13 Dampak Buruk pada Anak hingga Hukum di Indonesia

Heboh pernikahan sedarah di Bulukumba, ini 13 dampak buruk pernikahan sedarah pada anak hingga hukum di Indonesia. Simak penjelasannya!

TRIBUNNEWS.COM - Pernikahan sedarah yang terjadi antara kakak-adik kandung di Bulukumba, Sulawesi Selatan sedang viral dan menghebohkan jagat maya.

Seorang warga berinisial HE (28) dari desa di Kecamatan Ujung Loe, Kabupaten Bulukumba melaporkan suaminya, AM/AN ke Polres Bulukumba.

Dilansir Tribun Timur, HE melaporkan suaminya, AM/AN yang diduga berselingkuh dengan adik kandungnya sendiri.

Dari informasi yang diperoleh HE, pasangan 'cinta terlarang' itu telah melangsungkan pernikahan di Kalimantan.

Baca: 5 Fakta Pernikahan Sedarah di Bulukumba: Adik Hamil 4 Bulan, Kronologi, Istri Sah Tahu dari Video

Baca: Kronologi Pernikahan Sedarah, Kakak Nikahi Adik Kandung di Bulukumba

Ia baru mengetahui hubungan terlarang tersebut, setelah AM/AN dan adiknya ke Kalimantan, serta video pernikahan keduanya tersebar.

"Sekitar enam hari lalu mereka menikah. Tapi saya curiga, keduanya sudah berhubungan sejak lama," kata HE, dikutip Tribunnews dari Tribun Timur.

Jika ditelusuri, ternyata pernikahan sedarah dapat menimbulkan dampak buruk pada anak hasil pernikahan tersebut.

Dirangkum Tribunnews dari Ranker, berikut 13 dampak buruk pada anak hasil pernikahan sedarah :

1. Rahang Habsburg

Kondisi genetik ini pernah terjadi pada keluarga bangsawan di Spanyol, khususnya The Spanish of Habsburg.

Anak-anak hasil pernikahan sedarah menunjukkan rahang bawah yang panjang dan menonjol, yang kemudian dikenal dengan rahang Habsburg.

Pada penderita ini, rahang sangat turun ke bawah, sehingga penderita tidak dapat berbicara dengan benar.

Ia juga tidak bisa mengunyah dan air liurnya terus menetes.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini