"Dia ngebrak-ngebrak barang dagangan si H, FA minta uang, namanya juga anak-anak," kata Ai dikutip dari TribunnewsBogor.com, Rabu (3/7/2019).
Keakraban antara korban dan pelaku juga terjadi lantaran rumah kontrakan yang ditinggali pelaku juga ditinggali oleh korban.
Beberapa kali, Ibu Ai juga mengaku melihat korban diminta membelikan nasi untuk pelaku.
Bahkan pelaku juga memberikan imbalan setelah korban mau diminta membeli nasi.
Beberapa waktu lalu, korban FA juga diketahui sempat iseng menggedor-gedor pintu kontrakan pelaku.
"Itu sampai digedor-gedor pintunya, itu dilihat sama penghuni kontrakan yang lain, karena di kontrakan itu juga ada yang ngontrak yang lain dua orang," katanya.
Kronologi Penemuan Mayat
Dikutip dari TribunnewsBogor, sebelum ditemukan tewas, korban sempat dinyatakan hilang selama 3 hari seusai pergi bermain, Sabtu (29/6/2019) sekitar pukul 16.00 WIB.
Sampai akhirnya, pencarian keluarga korban berujung pada rumah kontrakan pelaku, setelah mencium bau tak sedap, Selasa (2/7/2019).
Korban pertama kali ditemukan oleh Didin, sang kakek yang telah mencarinya sejak tiga hari lalu.
Didin awalnya mengaku mencium bau tak sedap di dalam rumah kontrakan di samping rumahnya.
Rumah kontrakan tersebut milik pria berinisial H.
Namun H diketahui tidak sedang berada di rumah saat Didin ingin mengecek sumber bau tersebut.
Sampai akhirnya, Didin mendobrak pintu kontrakan dan masuk ke dalam rumah itu.