TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Mila, seorang warga di Perumahan Palma Residence, Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, mengungkapkan detik-detik penggerebekan terhadap Satriandi.
Mila tinggal hanya berjarak beberapa rumah saja, dari kediaman Satriandi yang didatangi aparat.
Diceritakannya, penggerebekan dimulai sekitar pukul 06.30 WIB.
Saat itu polisi yang datang, menyuruhnya untuk masuk ke dalam rumah.
Dia sempat kaget, karena polisi yang datang jumlahnya lumayan banyak.
"Saya disuruh masuk di rumah. Tak lama baru terdengar suara tembakan, banyak," ungkapnya saat diwawancarai Tribunpekanbaru.com.
Mila sendiri mengaku tak kenal dengan Satriandi.
Lantaran Satriandi juga jarang terlihat, dan tak bergaul dengan masyarakat.
"Kurang tahu juga dia siapa. Tidak kenal juga," akunya.
Sepengetahuannya, menurut tetangga yang lain rumah yang ditempati Satriandi, adalah rumah neneknya.
"Kata adek yang di situ katanya ini rumah punya neneknya," tutur dia.
Sementara itu warga lainnya bernama Lukman, awalnya dia mendengar tiga kali suara tembakan.
"Warga yang ada di luar rumah langsung disuruh masuk ke dalam. Pas itu kelihatan ada orang lari manjat tembok antara perumahan ini sama sekolah. Polisi langsung ngejar," tuturnya.
Lukman bahkan membeberkan, pada malam harinya, sudah ada beberapa polisi yang melakukan pengintaian.