TRIBUNNEWS.COM, SUKOHARJO - Joko Widodo kembali bersuara tentang nama Gibran dan Kaesang, dua putranya yang masuk dalam kandidat Calon Wali Kota Surakarta (Solo) 2020-2025.
Itu setelah Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta merilis hasil survei calon Wali Kota Solo periode 2020-2025.
Dalam rilis tersebut ada nama Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep.
Nama Gibran bahkan menempati posisi kedua dari sejumlah tokoh yang ada.
Baca: Gibran- Kaesang Populer di Survei Calon Walikota Solo
Baca: Hasil Survey : Gibran dan Kaesang Masuk Bursa Calon Wali Kota Solo, Popularitas Tak Tertandingi
Menanggapi hal itu, Jokowi mengatakan sebagai orang tua akan mendukung jika kedua putranya memutuskan terjun ke dunia politik dan maju sebagai calon wali kota Solo 2020-2025.
"Orang tua tuh bisanya hanya itu (mendukung). Kalau sudah diputuskan anak-anak, ya apapun (termasuk terjun ke dunia politik). Jualan pisang saya dukung jualan martabak saya dukung," kata Jokowi di Restoran Seribu Rasa, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (26/7/2019).
Jokowi dan Gibran Berkomentar
Pada kesempatan berbeda, Minggu (28/7/2019), Jokowi kembali menyinggung survei Unisri.
Presiden Joko Widodo mengaku tak ambil pusing dengan adanya survei itu.
Dirinya mengatakan bahwa ia menyerahkan keputusan akan hal tersebut sepenuhnya kepada Gibran.
“Ada survei begitu saja kok pada bingung, heboh. Kalau saya, saya serahkan ke anaknya, ke Mas Gibran,” kata Presiden di Kabupaten Sukoharjo, Minggu.
Menurutnya, tugas dirinya sebagai orang tua ialah memberikan dukungan atas apapun yang hendak dijalankan sang anak.
Hanya saja ia mengingatkan bahwa apapun nanti jalan karier atau pilihan yang ditempuh hendaknya selalu disertai dengan kemandirian dan tanggung jawab.
“Saya paksa kalau enggak mau gimana? Itu demokratis."
"Silakan, yang paling penting di setiap jabatan apapun, di setiap karier apapun, yang paling penting tanggung jawab."
"Kemandirian dan tanggung jawab. Itu saja kalau saya,” ucap Jokowi.
Gibran dalam kesempatan yang sama berterima kasih atas pandangan positif yang diberikan masyarakat Surakarta melalui survei tersebut.
Ia juga mengamini apa yang telah disampaikan Presiden Joko Widodo sebelumnya.
“Di keluarga saya Bapak dan Ibu itu tidak pernah memaksakan harus jadi ini, harus jadi itu, harus jadi pengusaha, atau harus jadi apa."
"Di keluarga kita itu cukup demokratis, enggak ada pemaksaan,” tuturnya.
Sejumlah jurnalis sempat meminta pendapat Presiden mengenai tren kemunculan politisi-politisi berusia muda.
Terkait hal itu, Kepala Negara mengatakan bahwa memang sudah selayaknya bagi para pemuda untuk ambil peran.
Perkembangan teknologi dan tantangan yang dihadapi negara dewasa ini membutuhkan kecepatan respons yang mana hal itu merupakan keunggulan dari para pemuda.
“Sekarang ini harusnya memang anak-anak muda yang pegang peran. Ya karena dunia yang berubah sangat cepatnya, ketidakpastian yang selalu mengintai kita, ketidakterdugaan yang selalu muncul itu tidak kita hitung. Yang bisa merespons cepat itu ya anak-anak muda,” tandasnya.(BPMI Setpres)