"Sewaktu disampaikan oleh anak kalau sudah ada panggilan ke Tanah Suci, beliau senang sekali. Ketika sampai di Asrama, beliau tanyakan ke saya kenapa tidak langsung dibawa ke Arab," tutur Asma tersenyum bahagia.
Selanjutnya setelah menerima beberapa dokumen yang dibagikan oleh panitia haji, Asma dan Serambinews yang ditemani seorang petugas haji lainnya menjumpai Hanafiah di penginapan khusus JCH laki-laki yang masih di lingkungan Asrama Haji.
Ia tampak dalam kondisi sehat. Meski langkah kakinya pelan, ia mampu berjalan sendiri tanpa menggunakan alat bantu.
Hanya saja pendengarannya yang sudah kurang jelas menangkap suara.
"Tidak saya sampaikan ke istri, karena untuk apa saya bilang memang niatnya mau pergi haji," kata Hanafiah ketika Serambinews bertanya kenapa tidak pernah menyampaikan kepada istrinya jika selama ini ia menabung untuk bisa ke Tanah Suci.
Ketika ditanya lebih lanjut, uang yang ditabung tiap hari apakah pecahan Rp 2.000, Rp 5.000, dan Rp 10.000, Hanafiah hanya mengangguk pelan.
Begitulah rahasia Allah.
Suami istri yang hanya berprofesi sebagai penjual sayur ini sudah berada di Tanah Suci, memenuhi panggilan Ilahi. Labbaik Allahumma labbaik. (mawaddatul husna)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul KISAH NYATA 30 Tahun Hanafiah Simpan Duit Jual Sayur di Bawah Kasur, Istrinya Kaget Diajak Naik Haji