Sejumlah fakta itu dibeberkan Trunoyudo Andiko saat ditemui di Mapolrestabes Bandung, Sumurbandung, Bandung.
Dia menyebut demo yang digelar di Pendopo Kabupaten Cianjur itu dihadiri oleh 50 mahasiswa yang tergabung dalam beberapa organisasi kemahasiswaan.
Organisasi tersebut antara lain GMNI, PMII, HMI, HIMAT, CIF, IMM, PD Hima Persis Cianjur yang beraliansi dengan nama OKP Cipayung Plus Cianjur.
"Unjuk rasa sudah diagendakan sejak Senin (12/8/2019). Kelompok dengan koordinator lapangannya MF menyatakan saat laporan akan aksi menyatakan siap menjaga ketertiban dan keamanan," kata Trunoyudo Andiko.
Trunoyudo menyebut massa mahasiswa itu mulai berkumpul untuk berunjuk rasa pada sekitar pukul 12.00 WIB.
Sekitar 50 mahasiswa Cianjur itu berunjuk rasa soal pemerintahan Kabupaten Cianjur yang dianggap gagal menyediakan lapangan pekerjaan hingga mengkritisi pendidikan.
Pada aksi itu, para mahasiswa itu meminta untuk bertemu dan audiensi dengan unsur pimpinan DPRD Kabupaten Cianjur.
"Saat tidak bisa bertemu pimpinan dewan, lalu mereka melakukan aksi demo dengan menutup jalan di Jalan Siliwangi, Cianjur. Sehingga menjadi kemacetan lalu pada aksi itu ada pembakaran ban," ucap dia.
Saat ban mulai dibakar sekitar pukul 13.00 WIB, jajaran Polres Cianjur pun melakukan pengaman lebih karena terjadi juga kemacetan.
Trunoyudo menegaskan jajaran Polres Cianjur berusaha mengamankan dan menjaga ketertiban pada aksi tersebut karena sudah tampak tidak terkendali.
Seorang anggota Bhabinkamtibmas Polres Cianjur Aiptu Erwin mencoba memadamkan api di ban yang terbakar.
Pada saat yang bersamaan, ada oknum dari massa aksi yang menyiram tubuh Aiptu Erwin pakai bahan bakar minyak.
Selain Erwin, ada dua anggota Polri juga yang mengalami luka bakar, yaitu Bripda Yudi Muslim dan Bripda F.A Simbolon yang merupakan anggota Satuan Sabhara Polres Cianjur.
3. Aiptu Erwin Teriak Kesakitan