Dengan posisi berdiri pelaku langsung menyabet Aiptu Agus yang duduk di depannya.
Sedikitnya, ada lima kali sabetan yang dilakukan pelaku pada tubuh Aiptu Agus.
Sabetan pertama tepat mengenai kepala Agus, dan sabetan lainnnya ditangkis Agus menggunakan kedua tangannya, sehingga menyebabkan tangannya terluka.
Baca: GAMKI Sayangkan Terjadinya Kasus Mahasiswa Papua di Surabaya
Seakan belum puas setelah menyabet parang sebanyak lima kali, pelaku lantas menaiki meja SPKT untuk melompat dan berniat terus menyerang Aiptu Agus yang tanpak terkapar payah hingga membuatnya mundur beberapa langkah ke belakang ruang SPKT.
Namun pelaku yang kehilangan keseimbangan saat melompat justru mendapat perlawanan dari Aiptu Agus.
Aiptu Agus yang tampak terkapar bersimbah darah, berusaha meringkus IM yang terjatuh di lantai SPKT.
Agus berusaha menyergap IM yang tersungkur di lantai, hingga terjadilah pergulatan sengit diantara keduanya.
Kemelut diantara keduanya tak berlangsung lama, hingga Aiptu Agus berhasil mengambil parang yang terlepas dari tangan IM lalu berbalik menyabetkannya ke tubuh IM, sebagai bentuk perlawanan.
Kemudian Agus mengangkat tubuh IM dan berusaha menyandarkannya ke tembok di sisi timur ruangan SPKT itu.
Tapi tanpa diduga IM ternyata masih memiliki sebilah senjata tajam berbentuk celurit yang diselipkan di pinggangnya yang tertutup pakaiannya.
Kemudian IM kembali menyabetkan celurit sedikitnya delapan kali sabetan pada tubuh Aiptu Agus.
Tepat pukup 16.36 WIB, setelah IM tahu korban yang tersungkur bersimbah darah.
IM langsung melompat keluar dari area ruangan SPKT dengan meloncat meja di depannya.
Namun belum sampai melintasi pintu utama Markas Polsek Wonokromo Surabaya yang terbuat dari kaca.
Pelaku sudah dihadang oleh dua orang petugas polisi berpakaian biasa, yang keluar dari beberapa ruang yang berdekatan dengan ruang SPKT.
Artikel ini telah tayang di Tribunmadura.com dengan judul Usai 5 Kali Sabetkan Parang ke Tubuh Aiptu Agus Polsek Wonokromo, Teroris IM Ganti Bacokkan Celurit