Namun tahun ini, hingga Jumat (16/8/2019) siang, jumlah pendaki yang naik baru 538 orang.
Kepala Resort Kerinci Utara, Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (BB-TNKS), Evarizal Mirza dikonfirmasi juga mengakui adanya penurunan jumlah pendaki Gunung Kerinci.
“Sampai siang ini hanya 538 orang pendaki yang naik ke Gunung Kerinci. Biasanya sudah mencapai ribuan orang. Memang jumlahnya sedikit turun,” katanya.
Ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab terjadinya penurunan jumlah pendaki Gunung Kerinci.
Baca: Gunung Kerinci Erupsi, Operasional Penerbangan ke Jambi Normal
Diantaranya adalah karena dampak erupsi yang terjadi beberapa waktu lalu.
Di samping itu, juga dikarenakan banyaknya jumlah pendaki yang naik saat lebaran kemarin.
Mereka yang sudah naik saat lebaran, kemungkinan tidak akan naik saat 17 Agustus.
“Meski erupsi tidak terlalu berbahaya, namun memiliki dampak terhadap jumlah pendaki, yang mengalami penurunan,” ucap Eva.
Setiap Pendaki Gunung Kerinci Wajib Gunakan Jasa Pemandu yang Ditetapkan BBTNKS
Gunung Kerinci yang berada di Provinsi Jambi merupakan gunung tertinggi di Sumatera.
Atap Sumatera itu merupakan destinasi tujuan utama wisatawan mancanegara maupun nusantara.
Setiap harinya gunung yang berada di Kabupaten Kerinci itu selalu ramai dikunjungi.
Hal itu tentu menjadi peluang besar bagi pengembangan pariwisata petualangan.
Baru-baru ini, Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (BBTNKS) mengeluarkan Surat Keputusan (SK) dengan nomor : SK. 158/T1/BIDTEK/KSA/9/2018 tentang standart oprasional prosedur pendakian Gunung Kerinci di Taman Nasional Kerinci Seblat.