TRIBUNNEWS.COM, COM, GIANYAR - Kebahagiaan I Nyoman Kobik (34) setelah kelahiran anak keduanya seketika sirna.
Nyawa istrinya, Ni Made Dani (30) melayang sehari setelah melahirkan anak keduanya di RSUD Sanjiwani.
Sebelum meninggal, warga Banjar Majangan, Desa Buahan Kaja, Payangan itu melahirkan bayi seberat 4,7 kilogram (kg) secara normal, Rabu (21/8/2019).
Sang bayi sehat, namun ibunya mengalami pendarahan lalu meninggal, Kamis (22/8/2019).
Kasus ini terjadi di rumah sakit segudang prestasi dalam hal Gerakan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (GRSSI-B) itu.
Pantauan Tribun Bali di kediaman korban, Jumat (23/8/2019), krama banjar saat ini sedang mempersiapkan prosesi pemakaman Ni Made Dani.
Di tengah kesibukan krama, Nyoman Kobik hanya tertunduk lesu dan terlihat terpukul dan sedih.
Baca: Detik-detik Pembantaian di KM Mina Sejati: Para ABK Kaget Teman-temannya Dibunuh Saat Tertidur
Dia masih belum menyangka, istrinya akan meninggalkan dirinya secepat ini.
Terlebih lagi, selama masa kehamilan, kondisi istri dan kehamilannya nomal, tidak pernah ada keluhan.
Selama masa kehamilan, Kobik selalu memperhatikan kesehatan istri dan janinnya, dengan rutin memeriksakan ke dokter spesialis anak dan klinik kandungan.
Bahkan empat kali USG (ultrasonography), kondisi bayinya selalu dinyatakan normal.
Kobik mengungkapkan, Selasa (20/8/2019), ia mengajak sang istri memeriksa kehamilan di klinik terdekat.
Karena diduga bayi tersebut akan lahir, pihaknya langsung dirujuk ke RSUD Sanjiwani, dan tiba di sana pukul 20.00 Wita.
Di rumah sakit Pemkab Gianyar ini, istri Kobik mendapatkan pemeriksaan.