Namun saat itu belum ada tanda-tanda bukaan.
Karena lama tak ada bukaan, kata Kobik, tim medis RSUD Sanjiwani melakukan rangsangan supaya terjadi bukaan.
Kobik mengatakan, saat itu pihak rumah sakit tidak menawarkan operasi sesar.
"Saat itu bayi saya lahir dengan berat 4,7 kilogram, kondisinya sehat. Tapi saya khawatir pada istri saya, karena mengalami pendarahan hebat usai melahirkan," ujarnya.
Apa yang ditakutkan Kobik terbukti. Saat ini istrinya yang masih usia produktif telah meninggal dunia.
Penguburan melalui upacara mekingsan (nyuluban) dilakukan Jumat (23/8/2019) hari ini.
Baca: Baku Tembak dengan TNI-Polri di Kota Wamena Papua, Seorang Anggota Kelompok Bersenjata Tewas
Baca: Rumah Warga Kampung Sekip Rahayu Bandar Lampung Hanyut Tersapu Ombak
RSUD Akan Lakukan Audit Medis
Dirut RSUD Sanjiwani, Ida Komang Upeksa mengatakan, terkait seorang ibu asal Banjar Majangan, Payangan yang meninggal usai melahirkan di RSUD Sanjiwani Gianyar, pihaknya memastikan tindakan yang dilakukan kepada pasien sudah sesuai prosedur penanganan medis.
Namun terkait penyebab kematian pasien tersebut, pihaknya belum bisa memastikan.
Audit medis untuk mencari tahu kematian pasien akan dilakukan, Sabtu (24/8/2019) ini.
"Kami sampaikan bahwa tindakan yang dilakukan kepada pasien sudah sesuai secara prosedur penanganan medis, dan Sabtu (24/8/2019), akan dilakukan audit medis untuk mencari penyebab kematiannya," ujar Ida Upeksa.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Nyoman Kobik Sedih Sang Istri Meninggal Setelah Melahirkan Bayi 4,7 Kilogram