News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rusuh di Papua

UPDATE Kasus Ucapan Rasis ke Mahasiswa Papua: Belum Ada Tersangka, Ketua DPR Desak Pelaku Ditangkap

Penulis: Daryono
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah polisi menggunakan perisai mendobrak dan menjebol pintu pagar Asrama Papua Surabaya di Jalan Kalasan, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (17/8/2019).

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk menangkap pelaku ucapan rasis terhadap mahasiswa Papua.

Pernyataan Jokowi itu disampaikan pada Kamis (22/8/2019). 

Meski demikian, hingga saat ini, Sabtu (24/8/2019), belum ada satu tersangka pelaku rasis ditetapkan.

Kini, Ketua DPR Bambang Soesatyo dan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu juga mendesak agar polisi menangkap pelaku ucapan rasis. 

Berikut rangkuman terkini ucapan rasis terhadap mahasiswa Papua:

1. Ketua DPR Minta Polri Segera Tangkap Pelaku

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo meminta Polri segera menangkap pelaku dugaan tindak pidana diskriminasi rasial terhadap mahasiswa asal Papua.

Dugaan tindakan rasisme tersebut terjadi saat insiden pengepungan asrama mahasiswa Papua di Surabaya, Jumat (16/8/2019) pekan lalu.

Baca: PKS Tolak Usul Lukas Enembe untuk Libatkan Pihak Internasional Selesaikan Konflik Papua

Akibatnya, terjadi aksi unjuk rasa yang berujung kerusuhan di Papua dan Papua Barat.

"Harus diproses hukum semuanya, terutama soal penghinaan kalau ditemukan ada pelanggaran hukum dan pidana," ujar Bambang saat ditemui di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Sabtu (24/8/2019).

"Saya minta dan mendorong pihak kepolisian menyelesaikannya tanpa pandang bulu. Jadi betul-betul penegakan hukum dilakukan secara fair," lanjut dia.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo atau Bamsoet saat ditemui di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Sabtu (24/8/2019). (Fransiskus Adhiyuda/tribunnews.com)

Bambang mengatakan, kepolisian harus menindak dengan tegas pihak-pihak yang melakukan provokasi.

Sebab tindakan itu telah memicu peristiwa kericuhan di Papua dan Papua Barat.

Di sisi lain, politisi Partai Golkar itu berharap pemerintah menggunakan pendekatan yang komprehensif dan menghindari kekerasan dalam menangani situasi pasca-kericuhan.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini