TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Ipda Erwin Yudha, Polisi yang mengamankan aksi demo mahasiswa di Cianjur, meninggal dunia.
Ia mengembuskan napas terakhirnya di Rumas Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (26/8/2019).
"Pasien dinyatakan meninggal dini hari tadi jam 01.38," ujar Kepala Manajemen Bisnis RSPP Agus W Susetyo.
Ia mengatakan, Erwin telah menjalani perawatan di RSPP sejak Jumat (16/8/2019) lalu.
Pihak RSPP pun langsung melakukan penanganan dengan menjadwalkan Erwin masuk ruang operasi.
Luka bakar yang ada di tubuh Erwin, kata Agus mencapai sekitar 72 persen, terutama di bagian dada sampai wajah.
Menurut Agus, hal itulah yang menjadi salah satu penyebab meninggalnya Erwin.
"Faktor rIsiko salah satunya alasan sulit untuk bernapas. Tapi kita sudah tangani dengan dilubangi saluran pernafasannya untuk mempermudah saluran nafas," tuturnya.
Namun, karena luka bakar yang dialami cukup besar, butuh upaya besar dari tubuh Erwin sendiri.
"Jadi fisik pasien harus benar-benar kuat. Ini bukan hal yang kecil atau sederhana," terang Agus.
Bertugas 25 tahun
Ipda Erwin Yudha Wildani yang dinaikkan pangkatnya, dari sebelumnya Aiptu akhirnya menghembuskan nafas terakhir setelah mengabdi di institusi Polri selama 25 tahun 7 bulan.
Erwin sempat bertahan selama 11 hari menjalani perawatan setelah mengalami luka bakar hingga 64 persen. Dirinya sempat menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati sebelum dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan.
"Almarhum adalah seorang personel Polri, perwira yang berdedikasi dan telah mengabdikan diri tugas di selama 25 tahun 7 Bulan dan telah meninggalkan keluarga, istri dan dua orang anak putra dan putri," ujar Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko melalui keterangan tertulis, Senin (26/8/2019).