News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

2 Mayat Dibakar di Mobil

Ditolak Suami Jual Rumah untuk Lunasi Utang Rp 10 Miliar, AK Pilih Sewa Esekutor Bayar Rp 169 Juta

Penulis: Miftah Salis
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

AK sempat ditolak suaminya untuk menjual rumah guna melunasi utang Rp 10 miliar. Ia lalu pilih sewa eksekutor dengan membayar Rp 169 juta rupiah.

Keempat eksekutor didapat oleh AK melalui mantan pembantunya.

Empat pembunuh bayaran yang berasal dari Lampung ini dijanjikan uang sebesar Rp 500 juta.

Namun, hingga AK ditangkap, ia baru membayar Rp 169 juta.

Pembayaran tersebut dilakukan secara bertahap oleh AK.

"Saudari AK telah mengeluarkan dana kepada saudara RD sebagai salah satu perencana pembunuhan itu menggunakan Bank BCA Rp 68 juta dan BRI sebanyak Rp 90 juta, dan juga mengeluarkan kepada saudara AG Rp 1 juta, terakhir Rp 10 juta. Jumlahnya jadi Rp 169 juta," kata Nasriadi, Jumat (30/8/2019).

Iming-iming bayaran Rp 500 juta tersebut karena eksekutor RD beralasan butuh biaya operasional seperti membeli senjata dan lain-lain.

Baca: Terjerat Utang Rp 10 Miliar, Aulia Kesuma Stres Ingin Bunuh Diri

Baca: Viral Video Ospek Mahasiswa Baru, Disuruh Jalan Jongkok dan Berbagi Air Minum yang Telah Diludahi

Untuk diketahui, empat pembunuh bayaran yang disewa oleh AK adalah SG, AG, AL, dan RD.

SG dan AG terlibat langsung dalam pembunuhan terhadap Pupung dan Dana.

Sementara AL dan RD gagal ikut beraksi karena AL mengalami ayan saat di tengah perjalanan menuju rumah AK.

Lebih lanjut, Nasriadi mengatakan, RD merupakan mantan asisten rumah tangga AK.

AK rela mengeluarkan uang ratusan juta untuk meghabisi suaminya karena ia meras atak mampu mengeksekusi dua korban sendirian.

"Yang jelas istri tak mungkin melawan suami secara fisik makanya dia menyewa orang untuk membantu melakukan pembunuhan ini," kata Nasriadi.

Setelah berhasil membunuh Pupung dan Dana, AK dan anaknya KV, membakar jasad mereka.

Aksi tersebut dilakukan di dalam mobil di Cidahu, Sukabumi, pada Minggu (25/8/2019).

KV merupakan anak AK yang terlibat dalam aksi pembunuhan ini.

KV bahkan menjadi pelaku yang menyiram dan membakar mobil berisi jasad Pupung dan Dana.

Akibat aksi tersebut, KV harus mengalami luka bakar hingga 35 persen dan dirawat di RS Pertamina.

"KV pun ikut terbakar sebanyak 35 persen di bagian muka, rambut, tangan dan kaki," tambah Nasriadi.

(Tribunnews.com/Miftah)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini