Icon juga dikenal sosok penyanyang, meski telah berkeluarga dan memiliki dua orang anak namun ia rutin menelpon orang tuanya di Jambi.
Bahkan dua hari sebelum meninggal, Maulid mengatakan Serda Rikson melakukan Video Call dengan ibunya.
"Dia memang sayang dengan emaknya. Dia video call dua hari sebelum kejadian. Dia bilang dalam kondisi baik-baik di sana," ujar Maulid.
Pihak keluarga sendiri kata Maulid tak mendapat firasat apa-apa, namun sebelum berangkat bertugas di Papua, Serda Rikson sempat minta agar diantar oleh kedua orang tuanya.
"Dia sudah tugas tiga bulan di Papua, waktu mau berangkat dulu dia minta mamak sama bapaknya ngantar pemberangkatan. Katanya kapan lagi kamu mau ngantar aku," kata Maulid.
"Jadi sebelum berangkat itu dia minta diantar sama orangtuanya. Sebelumnya tigas di Aceh dak ada minta diantar, tapi kami dak ada firasat waktu itu," sambung Maulid.
Namun yak disangka, kabar duka datang pada Rabu malam kemarin.
Sosok yang dikenal ramah dan humoris itu telah tiada. Ia tewas saat bertugas mengamankan aksi massa di Kantor Bupati Deiyai Papua.
Rosmiati salah seorang tetangga mengaku terkejut mendapat kabar duka dari keluarga Serda Rikson. Ia mengenal sosok Icon yang dulu sebagai orang yang ramah.
"Kami taunya kemarin malam pas tahlilan, orangnya ramah kok," ujarnya.
"Terakhir kami lihat dia pulang lebaran kemarin sama anaknya," sambung Rosmiati. (Dedy Nurdin)
Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul Kisah Perjalanan Hidup Serda Rikson, Pulang Sekolah Jualan Sayur di Angso Duo