Akan tetapi, pihaknya bersyukur sebab sekolah juga memberikan support agar dirinya tetap tegar menjalani persoalan itu dan semangat untuk sekolah.
"Saya hanya dengar saja, anggap biasa karena saya mau sekolah dan kalau sudah tamat nanti bisa kerja lagi bantu mama," ujarnya.
Diakuinya, ia meminta kepada ibunya untuk pindah sekolah walaupun sekolah selama ini memberikan dukungan saat ia menghadapi persoalan.
Hal tersebut dilakukan karena ingin menjaga nama baik sekolah.
"Saya diminta untuk tetap sekolah di sekolah lama, tapi saya yang ingin sekolah di sekolah lain untuk menjaga nama baik sekolah. Bukan karena perasaan malu," katanya.
VMN juga berharap, pelaku yang saat ini telah ditetapkan sebagai DPO Polsek Oebobo Polres Kupang Kota dapat dibekuk dan diproses hukum.
"Saya harapkan dia (pelaku) ditangkap sehingga kasus ini cepat selesai dan tidak berlarut-larut di kepolisian," katanya.
Ibu kandung korban, YG mengaku, sangat terpukul saat mengetahui anak sulungnya positif hamil.
Baca: Temani Jeje Govinda Belanja, Syahnaz Sadiqah yang Hamil Bayi Kembar Tiba-tiba Begini: Aku Gak Kuat
"Perasaan saya sebagai ibu hancur, mau mati juga ada, tapi pikir kembali sudah terjadi mau bilang apa," imbuhnya.
Janda dua anak yang berprofesi sebagai buruh cuci di area tempat tinggalnya ini juga mengaku, ia tetap sabar merawat anaknya hingga bersalin.
"Saya urus dia tiap bulannya bawa ke rumah puskesmas untuk kontrol hingga melahirkan dan mengurus dia dan cucu saya," ujarnya.
Ibu dua anak ini menjelaskan, VMN merupakan harapan keluarga karena sebagai anak sulung.
Uang hasil kerja sepenuhnya digunakan untuk keperluan sekolah VMN.
"Jadi saya kerja banting tulang demi masa depannya dia dan nantinya dia bisa bantu saya. Saya lihat anak saya rindu untuk sekolah makanya saya dukung dia, ada juga yang omong bilang dia jangan sekolah tapi saya tetap sekolahkan dia demi masa depannya," katanya.