Sedangkan Marten ditangkap ada 5 Oktober 2019.
Baca: Tersangka Rudapaksa dan Pembunuhan Bocah 5 Tahun di Sukabumi Segera Diadili
"Kasus ini berhasil kita ungkap, kurang lebih 42 hari dari kejadian,"kata Bambang.
Sebelumnya diberitakan, Marince Ndun (48), seorang ibu rumah tangga di Dusun Faisue, Desa Oebela, Kecamatan Rote Barat Laut, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), ditemukan tewas ditembak orang tak dikenal, Selasa (20/8/2019).
Kasubag Humas Polres Rote Ndao Aipda Anam Nurcahyo mengatakan, Marince tewas setelah ditembak menggunakan senjata api rakitan.
"Peristiwa itu terjadi tadi malam sekitar pukul 19.00 Wita di kediaman korban," ungkap Anam kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (21/8/2019).
Tetangga mendengar bunyi ledakan
Kasus bermula ketika tetangga korban, Antonia Balla (33), mendengar bunyi ledakan dari rumah korban, disusul suara teriakan.
Antonia kemudian membangunkan suaminya untuk mengecek ke rumah korban.
Tak berselang lama, seorang cucu korban yang berusia empat tahun mendatangi rumah Antonia dan mengatakan bahwa neneknya telah meninggal.
Bersama tetangga, Antonia kemudian melaporkan kejadian itu ke polisi.
Baca: JK Menyebut Subsidi Bukan Upaya Satu-satunya Atasi Kemiskinan
Baca: Saat Prabowo Dicopot dari Pangkostrad, Langsung Temui Habibie & Berdebat, Tolak Tawaran Besar
"Diduga korban ditembak oleh orang tidak dikenal dengan menggunakan senjata api rakitan (senapan tumbuk)," ungkap Anam.
Korban yang sehari-hari bekerja sebagai penjual kue di SD Oebela, menderita luka terbuka pada punggung.
"Sampai saat ini kasus tersebut ditangani oleh unit Reskrim Polsek Rote Barat Laut, dengan melakukan pemeriksaan sejumlah saksi dan pemeriksaan barang bukti yang terkait kejadian di tempat kejadian perkara," ujarnya.
Penulis : Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cinta Lama Bersemi Kembali Jadi Motif Penembakan Ibu Rumah Tangga"
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pelaku Penembakan Ibu Rumah Tangga Dibayar Rp 18 Juta untuk Eksekusi"