Pihaknya juga mengevaluasi apakah ada gangguan paru-paru dari dampak luka bakar di bagian leher pasien.
"Luka dalam paru-paru masih evalusi, tapi gambaran kritis tidak sampai disana. Perkembangan berikutnya kita lihat kedepannya," ujar Pesta.
Pihaknya perlu menunggu satu kali dalam 24 jam untuk pemeriksaan lanjutan.
"Kita butuh 1x24 jam memastikan jalan nafas pasien tidak terhambat atau bebas dari lukanya," kata dia.
Baca: Kejadian Sebenarnya Suami Bakar Istri Versi Mertua, Api Menyala di Kepala, Tabiat Purwanto Dikuak
Kronologi
Diketahui, Putri yang berasal dari Desa Sembung, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban tersebut baru menikah dengan Purwanto 1,5 bulan yang lalu.
Dilansir dari TribunJatim, keduanya sebelumnya terlibat pertengkaran rumah tangga hingga akhirnya Purianto membakar Putri yang merupakan istrinya sendiri.
Pada Selasa (15/10/2019) sekitar pukul 08.00 WIB, Putri datang ke kosan bersama ibunya bermaksud untuk mengemasi barang-barang pribadinya.
Ibu Putri, Sumiyati mengatakan, setiap hari anak semata wayangnya tinggal bertiga dengan suami dan seorang bayi perempuan di Ketintang.
Sedangkan Sumiyati tinggal di Ploso Surabaya.
Saat berada di rumah Ploso, Surabaya, Sumiyati meminta anaknya untuk tinggal sementara waktu di rumah mereka di Parengan, Tuban karena sedang bertengkar.
"Soalnya mereka (Putri dan Purwanto) tengkar, niatnya saya bawa pulang ke Tuban tapi tidak bawa baju ke Ploso," kata Sumiyati.
Baca: Suami Bakar Istri di Surabaya, Ibu Korban Ungkap Kesaksiannya : Saya Dengar Anak Saya Teriak
Heri Suwardoyo, yang merupakan penjaga kos mengatakan, saat Putri datang bersama ibunya, Putri dan suaminya terlibat cekcok lagi di dalam kamar kosan.
"Cekcoknya ya ada di dalam, mertuanya sekalian juga ada di dalam, ya enggak terlalu bentak-bentak karena ada mertuanya," jelasnya.
Heri yang saat itu sedang membersihkan area lorong di kawasan kosan tersebut terkaget saat mendengar jeritan.
Heri langsung terjingkat dan berlari mendekat ke kamar kosan tersebut.
Ternyata ia melihat api sudah membakar kasur matras berukuran 2 x 2 meter.
"Terus dari dalam teriak-teriak terbakar terbakar," jelas pria Heri.
Menurut Heri, saat peristiwa tersebut terjadi, ibu Putri sedang menelpon mobil yang akan menjemput mereka untuk pergi.
"Mereka datang mau pisahan, kesini mau kemasi barang-barang, terus ibunya keluar telpon pesan travel," terang Heri.
(Tribunnews.com/Tio,Sinatrya) (TribunJatim/LuhurPambudi/NurIkaAnisa, Surya.co.id/AkiraTandika)