News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

FAKTA-FAKTA Hajatan Diboikot karena Beda Pilihan Pilkades di Sragen, Kronologi hingga Penyelesaian

Editor: Listusista Anggeng Rasmi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suhartini (paling kiri) ditemani putri sulungnya, Siti Aminah (paling kanan) memberikan tanggapan soal boikot yang menimpa acara pernikahan Dwi Sri Suwarni dengan Eko Jatmiko di RT 13 Dukuh Jetak, Desa Hadiluwih, Sumberlawang, Sragen, Kamis (17/10/2019).

TRIBUNNEWS.COM - Inilah deretan fakta terkait hajatan di Sragen yang viral karena diboikot warga gara-gara beda pilihan kepala desa atau Pilkades.

Hajatan di Sragen itu jadi sepi karena tidak ada warga yang datang.

Deretan fakta mengenai hajatan di Sragen yang diboikot warga itu terdiri dari kronologi hingga perdamaiannya.

 
Keluarga yang terkena boikot saat menggelar hajatan yakni Suhartini (50), warga RT 013 Desa Jetak, Kelurahan Hadiluwih, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, Jawa Tengah.

Hanya gara-gara beda pilihan saat pemilihan kepala desa, Suhartini diboikot warga saat menggelar hajatan pernikahan anak bungsunya, Dwi Sri Suwarni dengan Eko Jatmiko.

Suhartini harus menahan pilu dan malu seusai hajatan pernikahan sang anak.

Suhartini dituduh beda pilihan saat Pilkades yang diselenggarakan pada 5 September 2019 lalu.

Acara pernikahan yang seharusnya berlangsung ramai dan meriah justru terlihat sepi dan tak seorang pun yang datang.

Hanya karena beda Pilkades, pernikahan janda di Sragen diboikot oleh warga sedesa. (Instagram )

Dikutip dari Tribun Solo, ratusan kursi, meja, tenda hingga dekorasi pelaminan sudah dipasang dengan maksimal hingga makanan kenduri yang diberikan warga justru ada yang menolak mentah-mentah.

Lantas bagaimana akar permasalahan sebenarnya?

HALAMAN 2 ===>

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini