Polisi memastikan jasad itu Surono dari pakaian dan sarung yang ditemukan di dalam kubur, serta tinggi jenazah itu. Polisi menyebut, Surono korban pembunuhan dari sejumlah petunjuk. Petunjuk itu antara lain, polisi menemukan linggis bernoda darah di bawah jenazah Surono.
"Linggis itu ditemukan tepat di bawah jenazah. Masih ada noda darahnya," lanjutnya.
Linggis itu berukuran panjang sekitar 65 centimeter, dan lebar sekitar 4 centimeter.
Selain linggis, polisi juga menemukan sebilah pisau. Pisau itu juga berada di liang kubur, namun agak jauh dari jasad Surono.
Setelah polisi menyatakan proses penyidikan jenazah cukup, polisi membolehkan keluarga menguburkan Surono secara layak. Surono kemudian dimakamkan di TPU Dusun Juroju.
"Langsung dimakamkan setelah proses dari kami selesai," imbuh Alfian.
Meski identifikasi jasad sudah selesai, bukan berarti pekerjaan polisi selesai. Selanjutnya, polisi mencari siapa pembunuh Surono. Alfian mengatakan, pihaknya belum menetapkan tersangka.
"Namun kami sudah mengantongi nama orang yang diduga melakukan tindakan itu. Doakan semoga dalam waktu dekat, bisa terungkap pelakunya," tegas Alfian.
Selanjutnya, penyidik akan meminta keterangan dari sejumlah saksi. Beberapa orang yang dimintai keterangan antara lain keluarga, juga beberapa orang lain.
Baca: Rendi Pura-pura Beli Obat Buat Fani, Ternyata Dia Pelaku Pembunuh Istrinya Itu
Seperti diberitakan, polisi membongkar musala di dapur rumah Surono di Dusun Juroju Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo, Senin (4/11/2019).
Pembongkaran dilakukan karena ada laporan jika Surono dikubur di bawah musala itu. Polisi pun membongkarnya. Polisi menemukan sejumlah lapisan sebelum menemukan jasad Surono.
Pertama, polisi membongkar keramik musala berukuran 1,5 x 3 meter itu. Kemudian menemukan urukan tanah setebal 25 centimeter. Di bawah urukan tanah, masih ada semen cor kasar. Barulah polisi menemukan sarung dan jasad Surono.
Istri dan Anak Korban Minta 'Perlindungan' Polisi
Tiga orang meminta pengamanan ke Polsek Ledokombo pasca terkuaknya kematian Surono (51) warga Dusun Juroju Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo, Jember.
Ketiga orang itu adalah inisial B, B, dan J. Dari informasi yang didapatkan TribunJatim.com, ketiga orang itu adalah istri dan anak Surono, dan J disebut sebagai teman dekat Busani.
Mereka meminta pengamanan ke polisi setelah kasus jasad pria Jember di bawah musala terkuak.
"Ada tiga orang yang meminta pengamanan. Jadi yang bersangkutan itu mengamankan diri. Ada di Polsek Ledokombo," ujar Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal, Senin (4/11/2019) malam.
Alfian tidak mau membeber alasan kenapa ketiganya mengamankan diri ke kepolisian. Pihaknya memberikan jaminan keamanan kepada mereka. Apalagi ketiganya nantinya juga akan dimintai keterangan sebagai saksi.
"Ketiganya nanti termasuk yang akan dimintai keterangan juga," imbuh Alfian.
Bahar, anak Surono, yang disebutkan pertama kali membuka kasus itu. Dia menceritakan perihal dugaan dikuburnya sang ayah kepada Kasun Juroju, Edi. Dari penuturan Bahar, ibunya menyebutkan jika yang membunuh sang ayah adalah seseorang.
Tetapi polisi tidak bisa percaya begitu saja. "Jangan terburu-buru (dengan cerita tersebut), kami sedangkan lakukan penyelidikan. Apakah memang ceritanya seperti itu, atau ada yang membalikkan fakta. Nanti kalau sudah terungkap, pasti akan kami sampaikan," tegas Alfian.
Seperti diberitakan, polisi membongkar musala di dapur rumah Surono di Dusun Juroju Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo, Senin (4/11/2019). Pembongkaran dilakukan karena ada laporan jika Surono dikubur di bawah musala itu. Polisi pun membongkarnya. Polisi menemukan sejumlah lapisan sebelum menemukan jasad Surono.
Pertama, polisi membongkar keramik musala berukuran 1,5 x 3 meter itu. Kemudian menemukan urukan tanah setebal 25 centimeter. Di bawah urukan tanah, masih ada semen cor kasar. Barulah polisi menemukan sarung dan jasad Surono.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Sehari Pasca Penemuan Mayat di Bawah Musala di Jember, Polisi Belum Punya Tersangka