Hingga Jumat siang, semburan air dari sumur berkedalaman sekitar 15 meter itu masih terus terjadi.
Agar air tidak menyembur ke atas, warga berinisiatif membuat sambungan pipa yang direbahkan ke tanah dari lubang sumur.
"Ini airnya nonstop sejak Senin kemarin, ngalir terus. Pipanya itu juga ada yang kita bungkus kain basah supaya gasnya ndak keluar," kata Jupri kepada Tribun.
Jupri menerangkan, pengeboran tersebut sebenarnya dilakukan untuk mencari sumber mata air.
Warga setempat memang sudah lama mengalami kesulitan air bersih.
Baca: Terdengar Ledakan saat Empat Unit Speedboat Hangus Terbakar
Baca: Sekolah di Kayong Utara Sudah Lama Terapkan Pendidikan Budi Pekerti
Hingga kini, warga belum mengetahui penyebab semburan tersebut.
"Kemarin kan ada petugas dari BRG itu yang bikin sumur bor. Nah, kita sekalian lah minta tolong mereka bikin sumur bor. Waktu dibor malah kayak gini. Airnya pun ndak bisa digunakan," ungkap Jupri.
Kata Jupri, petugas dari Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup Kayong Utara sudah pernah mengecek ke lokasi.
Hanya saja, warga belum mengetahui hasil pemeriksaan laboratoriumnya.
"Paling cepat hasilnya keluar itu enam belas hari katanya. Kita sekarang ini masih khawatir juga. Takutnya di dalam itu malah bikin kubangan, terus tanah yang di atas ini ambruk," papar Jupri.
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Sumur Bor Semburkan Air Bercampur Gas Setinggi 13 Meter, Warga Khawatir Tanah Ambruk