"Sampai di rumah sakit katanya anak saya tidak apa-apa. Luka sudah diobati, dan langsung diperbolehkan pulang. Sedangkan istri saya hanya mengalami syok," katanya.
Baca: Gempa 7,1 SR di Ternate, 19 Rumah Rusak
Baca: Cara Hadapi Bencana Gempa Bumi Baik Sebelum, Sesaat, maupun Setelah Terjadinya Gempa
Melihat kondisi dinding rumahnnya yang sudah retak-retak, dan sebagian ada yang jebol, Murah Yasa memutuskan untuk merobohkan seluruh tembok rumahnya yang berukuran sekitar 6x7 meter tersebut.
"Saya rubuhkan semua, karena sudah retak-retak juga. Berbahaya. Takut ada yang tertimpa lagi. Memang struktur bangunannya tidak kuat. Dan rumah ini juga sudah tua," katanya.
Akibat kejadian ini, Murah Yasa pun terpaksa mengungsikan anak dan istrinya di bale sekepat, yang ada di lahan kosong milik orang tuanya.
Pria yang kesehariannya bekerja sebagai buruh serabutan ini mengaku tidak taHu sampai kapan akan mengungsikan anak dan istrinya di bale sekepat itu, karena tidak memiliki biaya untuk merenovasi rumah.
"Ya sementara tIdur di bale sekepat dulu, sampai rumahnya bisa diperbaiki. Saya juga masih bingung mau cari uang dimana untuk memperbaiki rumah. Mudah-mudahan ada bantuan dari pemerintah," ucapnya lirih.
Sementara kepada Tribun Bali, Wira Adnyani mengatakan, anak ke limanya itu sejatinya baru saja keluar dari RSUD Buleleng untuk menjalani terapi sinar.
Baca: 5 Fakta Seputar Gempa M 7.1 di Maluku Utara, Terjadi 89 Gempa Susulan hingga Total Bangunan Rusak
Baca: Apa yang Harus Dilakukan Sebelum, Sesaat, dan Sesudah Gempa Bumi?
Ini karena kulit dari bayi malang itu berwarna kuning akibat peningkatan kadar bilirubin.
"Dia sempat dirawat di RSUD selama enam hari. Pulang ke rumah hari Rabu kemarin. Baru beberapa hari di rumah, tiba-tiba ada musibah begini. Saya trauma sekali kalau mengingat kejadian itu," kata Wira Adnyani sembari meneteskan air mata.
Sementara Kepala Dusun Sorg. mengatakan, gempa yang terjadi pada Kamis kemarin menyebabkan kerusakan di 21 titik, dimana dua di antaranya masuk dalam kategori rusak berat.
Salah satunya adalah kediaman milik Murah Yasa.
Kedepan dia mengaku akan segera mengusulkan ke BPBD Buleleng agar bantuan renovasi rumah dapat segera diberikan kepada para korban.
"Dua rumah mengalami rusak berat, artinya tidak dapat dihuni lagi. Sedangkan yang lainnya hanya retak-retak. Ada juga sanggah yang rusak," jelasnya.(rtu)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Adnyani Lindungi Bayinya Dari Reruntuhan Tembok